Nah, inilah yang menjadi perdebatan. Kawasan baru yang oleh Indonesia disebut Mina Jadid (Mina Baru) itu berdekatan, bahkan dianggap masuk wilayah Muzdalifah. Padahal menginap di Mina adalah syarat untuk bisa melakukan ritual lempar jumroh di jembatan jamarat.
"Mina Jadid terletak di batas Muzdalifah. Banyak jamaah yang mempertanyakan keabsahan Mina Jadid sebagai tempat untuk mabit," kata Wakil Ketua DPR dari Komisi VIII Gondo Radityo Gambiro usai bersama 3 rekannya meninjau tenda jamaah Indonesia di Mina Jadid, Senin (7/11/2011) dinihari WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah di Mina Jadid lainnya adalah lokasi yang sangat jauh dari lokasi lempar jumroh. "Bisa 2 jam jalan kaki pergi ke sana," katanya. Jarak Mina Jadid ke jembatan jamarat sekitar 7 km. Ditempuh pulang-pergi, berarti jamaah jalan kaki 14 km.
Sementara itu, Kabid Bimbingan Ibadah Panitia Penyelengaraan Ibadah Haji 1432 H/2011 M, Surahmat, menyatakan, pemerintah Saudi tidak pernah menyebut istilah Mina Jadid. Istilah yang mereka pakai adalah 'perluasan Mina'.
"Perluasan Mina yang oleh jamaah kita disebut Mina Jadid, sebagian besar ulama menyebut sah untuk menjadi lokasi mabit, karena ada kondisi darurat. Ulama Arab Saudi menganggap sah. Mereka menyebut ini perluasan Mina, kemah di Mina bersambung ke Mina Jadid," ujarnya secara terpisah.
Perluasan Mina dilakukan, kata Surahmat, karena Mina tak lagi mampu menampung jamaah haji yang bertambah saban tahun.
Kepada jamaah yang tidak yakin tentang keabsahan mabit di Mina Jadid, Surahmat menyarankan agar mencari jalan keluar. Jalan keluar itu antara lain jamaah memasuki Mina saat malam, lalu setelah syarat mabitnya terpenuhi, dilanjutkan lempar jumroh, dan kembali ke pemondokan di Mina Jadid.
"Namun sebagian besar ulama menyebut sah mabit di daerah perluasan Mina tersebut," sambung Surahmat.
Surahmat mencontohkan tentang perluasan Masjidil Haram, yang menjadi lokasi tawaf dan sai. Ulama Saudi juga menyebutnya sah beribadah di tempat yang diperluas tersebut.
Surahmat mengakui adanya wacana membuat bertingkat perkemahan di Mina. Namun dia mengingatkan, seluruh fasilitas di Mina adalah sewa ke Saudi. Kalau fasilitas penginapan di Mina ditingkat, dikhawatirkan nilai sewanya akan meroket.
Dia mencontohkan sejumlah penginapan kembar di dekat jembatan jamarat yang menjulang tinggi. Penginapan tersebut dikhususkan untuk jamaah ONH Plus. "Saya dengar bayarnya 6.500 per jamaah. Jadi kalau Mina ditingkat, ONH bisa naik berlipat," ujarnya.
(nrl/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini