"Kabar itu (pengeliminasian hewan) itu saya terima lewat SMS, dan tadi saya sudah cek ke Balai Kesehatan Hewan, dan ternyata tidak benar kan? Berarti itu hanya isu yang dibuat-buat saja," kata salah satu volunteer Penyayang Hewan, Dewi (30) kepada detikcom, Senin (1/3/2010).
Wanita yang memiliki 20 ekor kucing lokal ini mengatakan, sebagai komunitas klub penyayang binatang mereka tidak mengenal istilah jual beli satwa. Anjing atau hewan jenis apapun dan merupakan hasil temuan lebih tepat untuk diadopsi bukan diperjualbelikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyayang satwa biasanya juga tidak akan melihat ras dari hewan yang akan diadopsinya. "Kalau penyayang satwa itu nggak akan memandang kondisi anjing lokal atau tidak. Yang penting dia mampu mengadopsi dan care untuk kesehatan anjing itu," ujarnya.
Meskipun profesinya sebagai ibu rumah tangga, tetapi Dewi tetap menyempatkan waktu untuk menjenguk hewan yang ada di Balai Kesehatan Hewan atau ke Posko Pengayoman Hewan. Minimal ia datang untuk memberi makan, memandikan, atau hanya sekedar mengajak bermain anjing-anjing tersebut.
(lia/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini