Lamatu, 'Viagra' dari Donggala
Rabu, 25 Mei 2005 17:46 WIB
Donggala - Viagra sudah dikenal luas oleh kaum lelaki. Kalau Lamatu? Namanya memang baru nyaring di Donggala, Sulawesi Tengah. Tapi khasiatnya tidak kalah dengan Viagra. Sejumlah pejabat lokal di sana jadi pelanggannya. Joss! Lamatu juga dikenal dengan nama Pakadoro. Selain dipercaya sebagai pembangkit gairah seksual, juga bisa digunakan untuk meningkatkan stamina kerja. Ramuan jamu bersalut kapsul warna biru putih ini diracik oleh Sahlan Dj, sando (dukun) dari Desa Pakuli, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Donggala. Nama Lamatu atau Pakadoro diambil dari dialek Kaili Ledo, bahasa ibu masyarakat setempat. Artinya, obat kuat. Sudah banyak yang jadi pelanggan obat kuat ini, terutama para pekerja berat. "Racikannya dari bahan-bahan apa saja, itu rahasia perusahaan," kata Sahlan sambil terbahak-bahak merahasiakan ramuannya itu. Yang jelas, seluruh bahan pembuatan obat itu asalnya dari kebun obat tradisional miliknya seluas 1,5 hektar, hasil jerih payahnya sejak 1999 silam. "Ada sekitar 251 jenis tanaman obat yang saya tanam di sini. Dan bahan-bahannya saya ambil dari kebun itu," aku lelaki yang selalu tampak energik ini.Menurut sando yang pernah dikontrak salah satu perusahaan swasta nasional di Bontang, Kalimantan Timur terkait keahliannya sebagai peracik obat tradisional, obat itu tergolong ramuan jamu. "Saya belajar sejak masih remaja bagaimana meracik obat-obatan tradisional, sampai kemudian saya bisa meracik Lamatu," akunya, saat ditemui di tempat prakteknya di Jl. Dewi Sartika, Palu Selatan, Rabu (25/5/2005). Lantas bagaimana kemanjuran obat ini? Menurut Dahlan, semuanya terpulang kepada para pemakainya. Kondisi kejiwaan dan faktor x lainnya juga berpengaruh. "Kalau mereka yakin, pasti ada khasiatnya," tekan lelaki yang pernah praktek pengobatan tradisional di Denpasar, Bali ini.Ini diakui oleh para pelanggannya. Sebut saja Dedi, warga di Jl. Kartini, Palu Timur. "Saya pernah mengujinya dan terbukti. Untuk olahragawan pun bisa," kata dia sedikit promosi.Pelanggan kapsul biru putih ini ternyata bukan hanya masyarakat biasa. Sejumlah pejabat di instansi provinsi juga tidak mau kalah. Bahkan, bila ada kunjungan resmi ke laboratorium obat tradisional Dahlan, yang dicari pertama kali ya...Lamatu. Tertarik mencoba khasiatnya? Anda bisa bertemu sando Sahlan di Pakuli atau di tempat prakteknya. Manjur atau tidak, seperti kata sando pengobatan tradisional ini, tergantung keyakinan Anda!
(asy/)











































