Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

- detikNews
Rabu, 07 Jan 2009 15:17 WIB
Jakarta - Nama : Hidayat Nur Wahid
Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 8 April 1960
Agama : Islam
Istri : Ny Kastiyan Indriawati (alm)
    Ny Diana Abbas Thalib
Anak :  1. Inayatu Dzil Izzati
    2. Ruzaina
    3. Alla Khairi
    4. Hubaib Shidiqi
Pendidikan : IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
         Doktor Universitas Islam Madinah, Arab Saudi
Karir : .... - 1999        Dosen Pascasarjana
    2000 - 2004       Ketum PKS
    2004 - 2009       Ketua MPR    
Alamat : Jl. H. Rijin No. 196, Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi.

Terbukanya pintu reformasi 1998, memunculkan nama Hidayat Nur Wahid. Doktor lulusan Universitas Madinah Arab Saudi ini menjadi pengganti Nur Mahmudi Ismail sebagai Presiden Partai Keadilan (PK) sepeninggal Nur Mahmudi Ismail yang ditunjuk menjadi menteri kehutanan.

Tak pelak, Hidayat adalah nama baru dalam wajah politik nasional. Sebelumnya, salah satu pendiri PK ini menjadi dosen pasca sarjana di beberapa kampus, seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) atau IAIN Syarif Hidayatullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bawah kepemimpinan Hidayat, PK yang kemudian mengubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) berhasil menangguk prolehan suara yang besar pada Pemilu 2004. Buntut dari kesuksesan tersebut, Hidayat terpilih untuk menduduki kursi Ketua MPR periode 2004-2009.

Publik mengenal Hidayat sebagai pimpinan yang santun dengan moral yang bersih. Ia banyak dikagumi oleh kader-kader PKS. Pribadi tersebut mengantar Hidayat Nur Wahid sebagai sosok yang dijagokan untuk masuk bursa pemilihan presiden 2009.

Dalam kacamata politik, Hidayat meski punya kans untuk maju sendiri sebagai capres, juga menarik banyak parpol lain untuk disandingkan sebagai wapres. PDIP konon salah satu yang berminat meminangnya untuk mewujudkan koalisi kebangsaan dan agamis.

Meski demikian, Hidayat bukannya tanpa kritikan. Salah satu statemennya agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram untuk memilih golput banyak mendapat tanggapan negatif dari tokoh lainnya. (tbs/tbs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads