Argumen Andre
Sorotan soal kunker gubernur ke luar negeri ini awalnya dilontarkan Andre yang baru-baru ini ditunjuk jadi Ketua DPD Gerindra Sumbar. Andre menyebut dalam satu bulan, Irwan bisa dua kali melakukan perjalanan ke luar negeri. Dia menyoroti APBD Sumbar yang tergolong kecil namun justru dipakai untuk membiayai perjalanan kunker Irwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menilai kunker-kunker yang dilakukan Irwan tak berimbas kepada masyarakat Sumbar. Dia mengatakan selama Irwan kunker manfaatnya tak pernah dirasakan masyarakat Sumbar.
"Karena hasilnya tidak jelas. Katanya mencari dan menjaring investor dari luar negeri, tapi sampai sekarang nggak ada investornya yang bisa dibawa ke Sumatera Barat. Manfaatnya tidak pernah dirasakan oleh masyarakat. Dan ini menggunakan uang APBD Sumatera Barat. Wajar timbul keresahan di tengah masyarakat," ujarnya.
Argumen Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menegaskan kunjungan-kunjungan kerjanya ke luar negeri demi mencari investasi. Tanpa investasi, dia menegaskan mustahil janji kampanye untuk menyejahterakan rakyat bisa terpenuhi. Irwan juga menegaskan semua kunjungan kerjanya ke luar negeri sesuai aturan, izin dikantongi, laporan pun disetor ke Kemendagri.
"Kita ke luar negeri untuk kepentingan rakyat. Itu kepala daerah di mana pun dia, apalagi di Sumbar, kalau dia tidak mencari investasi, janji kampanyenya untuk menyejahterakan rakyat nggak bakalan terpenuhi. APBD kita itu rata-rata kota dan kabupaten, PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah, red) cuma 6 persen, itu kecil, kita nggak punya sumber daya," kata Irwan Prayitno kepada detikcom, Senin (16/12/2019).
"Jadi kalau ingin menyejahterakan sesuai janji kampanye dengan dana APBD plus APBN yang masuk ke kita, nggak cukup," imbuhnya.
Pemerintah Pusat, kata Irwan, mendorong pemerintah daerah untuk kreatif mencari investasi. Irwan pun menyanggupi dorongan itu dengan mencari investasi hingga ke luar negeri.
"Kalau dengan APBD tidak mungkin tumbuh ekonomi, karena struktur keuangan kita di APBD provinsi, khususnya di Sumatera Barat, tidak mencukupi untuk menggerakkan ekonomi, karena habis untuk belanja pegawai yang memang itu tuntutan dan kewajiban, sementara uang nggak ada," ungkapnya.
Bagaimana dengan Anda, setuju dengan argumen siapa? Apakah Anda 'Tim Andre Rosiade' atau 'Tim Irwan Prayitno'? Sampaikan pilihan Anda dan berikan alasannya di kolom komentar berita ini (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini