Tim RIDO: Partisipasi Warga Rendah, Legitimasi Pemenang Pilgub Tidak Kuat

Tim RIDO: Partisipasi Warga Rendah, Legitimasi Pemenang Pilgub Tidak Kuat

Maulana Ilhami Fawdi - detikNews
Senin, 02 Des 2024 21:13 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar, Basri Baco
Basri Baco, Sekretaris Timses RIDO (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta -

Tim Sukses (Timses) Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mempersoalkan legitimasi Pilgub Jakarta 2024. Partisipasi pemilih yang rendah dianggap akan melemahkan legitimasi cagub-cawagub Jakarta terpilih nanti. Sekretaris Timses RIDO, Basri Baco, mengatakan partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024 merupakan yang terendah dalam sejarah.

"Kita ketahui bersama, partisipasinya begitu rendah, bahkan hanya sekitar 50 persen lebih sedikit, dan ini tercatat sebagai partisipasi terendah sepanjang sejarah Pilkada di DKI Jakarta," kata Basri Baco di Kantor DPD Golkar Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

"Jika partisipasi masyarakat sangat rendah, bisa dikatakan siapapun pemenang Pilkada ini legitimasinya kurang atau tidak kuat legitimasinya, karena hanya mungkin dipilih oleh seperempat warga Jakarta," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timses RIDO, 2 Desember 2024. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)Timses RIDO, 2 Desember 2024. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

Basri Baco mengatakan, pasangan Cagub Cawagub Jakarta yang terpilih di Pilkada 2024 ini hanya mendapatkan dukungan dari seperempat pemilih yang terdaftar di dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dia mengatakan Cagub Cawagub yang mendapat dukungan hanya dari seperempat DPT di Jakarta berdampak pada legitimasi Gubernur dan Wagub terpilih nanti.

"Berdasarkan data sementara, terdapat DPT dari Jakarta itu kurang lebih sekitar 8 juta, yang milih hanya setengahnya, yang milih hanya setengahnya. Dan pemenangnya kalau harus 50 persen plus 1 berarti seperempatnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi legitimasi calon gubernur atau gubernur terpilih hanya kurang lebih seperempat dari DPT yang memilih, sehingga menurut kami, kalau ini terjadi maka legitimasinya sangat lemah," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Berdasarkan survei Charta Politika, Pilkada Jakarta hanya diikuti oleh 58 persen daftar pemilih tetap. Artinya ada 42 persen pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya atau golput di pilkada kali ini.

Angka partisipasi pemilih tersebut menurun dibandingkan Pilkada pada 2017 yang diikuti oleh 70 persen pemilih. Adapun berdasarkan pemantauan Lembaga Survei Indonesia, tingkat partisipasi Pilkada Jakarta mencapai 69,57 persen.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads