Minimnya Jumlah Pemilih yang Nyoblos di Pilkada Jadi Sorotan

Minimnya Jumlah Pemilih yang Nyoblos di Pilkada Jadi Sorotan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 28 Nov 2024 23:11 WIB
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menggelar rekapitulasi hasil Pilkada Jakarta di kantor Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024). Proses penghitungan rekapitulasi di tingkat kecamatan berlangsung selama 6 hari kemudian dibawa ke rekapitulasi tingkat kotamadya dan berakhir di KPU tingkat provinsi. Menurut lembaga survei Charta Politika,  terjadi penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 dari 70% pada 2017 menjadi 58 % pada 2024.
Foto ilustrasi suasana TPS (Ari Saputra/detikcom)

Charta Politika juga melihat hal serupa

Lembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024. Charta Politika menyebut partisipasi pemilih Pilkada 2024 hanya 58%, sementara Pilkada DKI 2017 berada di atas 70%.

"Kalau dari kami mencatat, tingkat partisipasi yang menurun di DKI Jakarta. Di mana kemarin itu di tahun 2017 ada sekitar 72% orang memilih. Ada peningkatanlah pada saat itu, tapi pertarungan hari ini itu menurun di 58,14%," kata peneliti Charta Politika, Dadang Nurjaman, di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadang menilai partisipasi warga menurun karena masyarakat jenuh. Dia juga menduga sosok calon berpengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk memilih.

"Atau mungkin bisa jadi karena isu-isu beberapa yang muncul seperti mencoblos, tidak mencoblos, atau kemudian mencoblos semua gitu kan, dan daripada datang kemudian mencoblos semua mungkin saja orang itu lebih pada tidak datang ke TPS," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga menilai tidak adanya sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah pemilih. Dia menduga banyak pendukung Anies atau 'anak abah' yang ogah ke TPS.

Salah satu cagub yakni Pramono Anung menanggapi. Menurutnya, penurunan partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024 telah menjadi fenomena nasional.

"Termasuk di Jakarta cukup tinggi," ujar Pramono di kediamannya, di Cipete, Jakarta Selatan.

Pramono menduga partisipasi pemilih menurun lantaran masyarakat ingin agar pemilu segera berakhir. Ia menilai pemilu yang digelar serentak di tahun yang sama membuat masyarakat menjadi lelah.

"Jadi itu adalah realita bahwa sebenarnya masyarakat sudah ingin pemilunya itu segera berakhir," ujarnya.


(dnu/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads