Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi nampak santai sebelum proses pencoblosan siang ini. Ia pun menyerahkan semua pilihan kepada masyarakat.
Ahmad Luthfi mengatakan tahapan-tahapan masa kampanye sudah selesai, mulai dari pendaftaran hingga masa tenang. Saat ini, Luthfi pun menyerahkan semua hasilnyanya kepada masyarakat.
"Sekarangkan tinggal pungut dan hitung dan penetapan. Kita sudah selesai, kita serahkan semua ke masyarakat. Artinya yang kita berikan kemarin sudah maksimal, kita sudah berikhtiar, kemudian tawakkalnya kita serahkan kepada yang maha kuasa," tutur Luthfi di Solo, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Luthfi dikabarkan akan menggunakan hak pilihnya melalui daftar pemilih khusus (DPK) di TPS 001, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Ahmad Luthfi dijadwalkan mencoblos pukul 12.00 WIB, sesuai aturan TPS untuk melayani pemilih DPK.
Luthfi pun mengakui santai menjalani hari pemungutan suara. Tidak ada persiapan khusus menjelang pencoblosan suara siang ini.
"Biasa saja, tidak ada persiapan khusus. Tadi malam tidur nyenyak jam 9, pagi ini jalan-jalan sama anak, santai saja," ujarnya.
Meskipun memiliki KTP beralamat di Sukoharjo, Ahmad Luthfi memilih mencoblos di Solo dengan alasan personal. Luthfi juga menyoroti posisi strategis Solo sebagai episentrum aglomerasi yang berpotensi besar dalam mengembangkan kawasan Solo Raya.
"Solo ini pusat aglomerasi yang sangat strategis. Ke depan, Solo Raya bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya," tambahnya.
Ahmad Luthfi juga menanggapi hasil survei yang menunjukkan persaingan ketat antar kandidat. Menurutnya, situasi tersebut mencerminkan kematangan masyarakat Jawa Tengah dalam menjalankan demokrasi.
"Survei itu alat untuk mengukur ekspektasi, tapi hasil akhirnya selalu kembali pada pilihan masyarakat. Jika survei akurat, itu menandakan masyarakat kita sudah terdidik dan matang dalam berdemokrasi," ujar Luthfi.
Luthfi menganggap persaingan ketat dalam survei sebagai tantangan positif yang mendorong semua kandidat untuk bekerja lebih baik. Ia menekankan survei hanya memotret dinamika dukungan dalam waktu tertentu, bukan penentu utama hasil pemilu.
"Survei itu menggambarkan situasi pada satu waktu. Yang paling penting adalah menjaga kepercayaan masyarakat sampai hari pemungutan suara. Pada akhirnya, keputusan tetap ada di tangan masyarakat," tegasnya.
(akd/akd)