Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengaku tiga kali mengikuti tes calon pimpinan KPK, dan gagal. Dia mengatakan kegagalannya bukan lantaran dia tak kompeten, namun karena dirinya tak bisa dikendalikan.
"Saya tiga kali seleksi KPK, tetapi karena mereka membaca karakter saya yang tidak akan bisa dikendalikan, makanya saya tidak pernah bisa lolos," ujar Dharma saat kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar) pada Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya kegagalannya dalam tes capim KPK juga bukan soal jujur atau tidak. Namun, imbuhnya, karena dirinya tak bisa 'diatur'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan soal kita tidak mampu bukan soal jujur atau tidak, bukan soal jumlah rekening atau tidak, bukan. Persoalannya bisa diatur atau tidak," imbuhnya.
Dharma sebelumnya bercerita kerap meneteskan air mata saat melihat langsung penderitaan rakyat. Dharma menuturkan ini yang menjadi alasan dirinya mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta.
"Kalau saya terkadang harus meneteskan air mata bukan karena saya cengeng. Saya tidak sanggup melihat, merasakan penderitaan itu bukan main-main ini apa yang disampaikan oleh warga bukan sinetron, saya melihat langsung," ungkap Dharma.
Dia pun menyoroti sosok-sosok pemimpin yang tidak pernah melihat penderitaan rakyat, namun bersuara soal rakyat di pemerintahan. Menurutnya, pemimpin seperti itu hanya menjadikannya omong kosong hingga terjerat kasus korupsi dan ditangkap KPK.
Lihat juga video: Dharma Janjikan Makan Gratis- Rumah untuk Warga Jakarta yang Tak Punya