Ade Kritik Program Sekolah Gratis, Dimyati Bicara Disparitas Negeri & Swasta

Ade Kritik Program Sekolah Gratis, Dimyati Bicara Disparitas Negeri & Swasta

Aris Rivaldo - detikNews
Rabu, 20 Nov 2024 23:24 WIB
Foto Dimyati Natakusumah
Cawagub Banten nomor urut 02, Dimyati (Foto: Dokumentasi Instagram Dimyati Natakusumah)
Serang - Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 01, Ade Sumardi mengkritik program sekolah gratis yang digemborkan oleh Cagub-Cawagub nomor urut 02, Andra-Dimyati. Menurut Ade, anggaran Pemprov Banten untuk pendidikan tak cukup untuk menggratiskan semua sekolah.

Hal itu ditanyakan Ade saat debat Pilkada Banten 2024. Ade menyatakan untuk mewujudkan sekolah gratis sulit direalisasikan karena anggaran Pemprov Banten terbatas. Sebab katanya, untuk menggratiskan seluruh sekolah swasta perlu biaya yang besar.

"Coba kita hitung anggaran kita Rp 12 triliun, sekolah swasta itu variatif biayanya. Coba kita bayangkan ketika biaya masuk swasata Rp 12 juta, mau digratiskan, apakah cukup Rp 12 triliun, tidak mungkin, ini nggak cukup anggarannya," tanya Ade ke Dimyati saat sesi debat, Rabu (20/11/2024).

Ade kemudian mengklaim program memberikan beasiswa untuk sekolah swasta lebih efektif dibandingkan dengan memberlakukan sekolah gratis bagi swasta.

"Maka kalau progam kami jelas, negeri sudah gratis, swastanya kita subsidi, kasih beasiswa sebanyak yang didapatkan yang di negeri," tambahnya.

Dimyati lantas menanggapi pertanyaan Ade. Dimyati mengatakan pendidikan adalah hak anak-anak Banten. Atas hal itu ia menegaskan bakal memberlakukan sekolah swasta gratis.

"Pendidikan itu adalah pelayanan dasar, dan ini hak dari pada anak-anak kita, tanya anak-anak mau gratis, apa mau dibantu begitu saja, tanya masyarakat Banten mau gratis apa begitu saja. Maka kami di sini solusinya, kami akan gratiskan coba ajah nanti Bu Airin-Pak Ade, kami jadi gubernur gratis itu, dan ini wajib harus diberikan kepada seluruh anak-anak kita," kata Dimyati menanggapi.

Menurut Dimyati, progam sekolah gratis agar tidak ada disparitas antara sekolah negeri dan swasta. Ia lantas merasa heran kepada Ade Sumardi yang tidak setuju dengan sekolah gratis.

"Terjadi disparitas yang negeri gratis yang swasta nggak, kok tega, sedangkan sekolah swasta membantu pemerintah, membantu negara untuk mencerdaskan anak bangsa, kok saudara tidak setuju digratiskan. Kami berjanji, kami bersumpah pendidikan gratis Wajar Dikdas 12 tahun berlaku semua," katanya. (isa/isa)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads