.webp)
Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi, mengatakan sejumlah kasus di bidang kesehatan hingga pendidikan bukan sekadar data. Dia menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam menangani persoalan yang terjadi di masyarakat.
Hal itu disampaikan Luthfi dalam debat ketiga Pilgub Jawa Tengah, Rabu (20/10/2024). Debat pamungkas ini mengambil tema Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran.
"Semoga pada malam hari ini masyarakat tidak hanya disuguhi oleh suatu gagasan tapi suatu ketulusan, tidak hanya diperlihatkan suatu penampilan tapi suatu pemahamam. Tidak hanya adu kepintaran tapi ada suatu kesungguhan," kata Luthfi memulai pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian menyinggung sejumlah persoalan yang masih terjadi di Jawa Tengah. Dia menekankan kasus-kasus itu tidak dimaknai sebagai angka statistik semata.
"Malam ini ketika kita berdiskusi mengenai kebudayaan, kependudukan, kesehatan, masyarakat toleran dan perlindungan kelompok rentan, kita tidak hanya membahas data dan angka," katanya.
"Sebab jumlah anak-anak stunting bukan hanya data, tingkat perundungan siswa di sekolah bukan sekadar data, kasus perempuan korban perundungan bukan sekadar angka, masyarakat rentan penyandang disabilitas bukan hanya sekadar angka," sambungnya.
Dia kembali menyebutkan slogan ngopeni ngelakoni yang kelak menjadi semangatnya dalam memimpin Jawa Tengah jika terpilih sebagai gubernur.
"Buat kami ngopeni dan ngelakoni adalah perwujudan ojo rumongso iso tapi iso rumongso," katanya.
(ygs/eva)
