Gibran Imbau Pilkada Damai: Kita Tak Ingin Kasus di Sampang Terjadi Lagi

Gibran Imbau Pilkada Damai: Kita Tak Ingin Kasus di Sampang Terjadi Lagi

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 20 Nov 2024 08:42 WIB
Wapres Gibran Rakabuming dalam acara Apel siaga pengawasan tahapan masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara pemilihan tahun 2024, di Lapangan Monas.
Wapres Gibran Rakabuming dalam acara Apel siaga pengawasan tahapan masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara pemilihan tahun 2024, di Lapangan Monas. (Foto: Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mewanti-wanti agar pelaksanaan Pilkada dapat berjalan aman dan lancar. Gibran berharap aksi pembacokan terhadap saksi di Sampang tidak terulang kembali di daerah lain.

Hal itu disampaikan Gibran dalam acara Apel siaga pengawasan tahapan masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara pemilihan tahun 2024, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). Gibran mengatakan Pilkada 2024 merupakan pilkada terbesar yang pernah diselenggarakan.

"Jika ada potensi konflik, walau sekecil apapun segera selesaikan. Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa," kata Gibran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain. Semua pihak harus secara aktif melakukan pencegahan dan deteksi dini," sambungnya.

Gibran mengatakan berbeda pilihan dalam pilkada merupakan hal wajar. Dia tak ingin berbeda pilihan menimbulkan konflik.

ADVERTISEMENT

"Jangan sampai karena beda pendapat, karena beda pilihan politik, lalu kemudian kita terpecah, saling hujat, saling baku hantam, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Beda pilihan itu wajar, beda pendapat itu lumrah," ujarnya.

Gibran mengajak untuk menjaga situasi aman hingga ilkada selesai. Dia juga mengingatkan ASN hingga TNI-Polri menjaga netralitas.

"Saya ingin mengajak Bapak, Ibu semua untuk terus menjaga situasi kondusif ini, untuk terus menjaga netralitas, sehingga pesta demokrasi ini dapat berjalan lancar dan bisa menghasilkan para pemimpin daerah yang sesuai dengan harapan dan pilihan rakyat," katanya.

Sebelumnya, viral video seorang saksi paslon Pilbup Sampang tewas dalam aksi pembacokan sejumlah orang di Sampang, Jawa Timur. Korban J merupakan saksi dari pasangan calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh).

Kasus pengeroyokan ini diduga karena motif politik lantaran terjadi setelah cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.

"Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang," ujar Slamet Junaidi kepada detikJatim, Senin (18/11).

Lantaran diadang, Slamet kemudian diarahkan orang setempat untuk memakai jalur lain. Di jalur lain itu, menurut Slamet, dia juga diadang menggunakan gorong-gorong, tapi bisa dipinggirkan dan akhirnya melaju ke luar desa.

"Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J. Dia orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun," katanya.

(amw/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads