Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 mengusung tema perkotaan dan perubahan iklim dengan salah satu subtemanya soal penataan pemukiman. Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyampaikan dukungannya terhadap gagasan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (R1DO) saat debat ketiga yang mengusung program unggulan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD).
Program tersebut menargetkan generasi Z, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan kelas menengah di Jakarta. Konsep ini tidak hanya menawarkan solusi hunian terjangkau, tetapi juga memberikan pendekatan konkret terhadap masalah pemukiman dan transportasi di Jakarta yang semakin kompleks.
"Hunian berbasis TOD adalah program permukiman paling konkret dan solutif. Pembangunan hunian di atas lahan-lahan strategis, seperti pasar, stasiun, dan sepanjang jalur transportasi, akan lebih ekonomis karena memanfaatkan lahan yang sudah tersedia, tanpa perlu membuka lahan baru yang biasanya membutuhkan biaya tinggi," ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan hunian yang terletak di atas lahan-lahan strategis ini, warga Jakarta akan lebih mudah mengakses tempat kerja, menghemat tenaga dan biaya transportasi, serta waktu tempuh harian sehingga bisa lebih cepat sampai ke rumah. Hunian berbasis TOD bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan warga Jakarta karena tidak harus berlama-lama menghabiskan waktu di perjalanan saat pergi dan pulang kerja," tambahnya.
Menurut Fahira, warga Jakarta saat ini tengah menghadapi salah satu masalah utama yakni jarak antara tempat tinggal dan tempat kerja yang terlalu jauh. Akhirnya, banyak warga Jakarta yang harus menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan setiap hari sehingga berdampak negatif pada produktivitas.
Oleh karena itu, pembangunan hunian di atas pasar dan stasiun menjadi solusi yang sangat relevan. Langkah ini tidak hanya mengurangi stress akibat perjalanan panjang, tetapi juga memungkinkan masyarakat untuk lebih fokus pada pengembangan diri dan kesejahteraan keluarga.
Fahira menambahkan, pasangan R1DO menawarkan solusi konkret melalui pembangunan rusunawa (rumah susun sederhana sewa) dan rusunami (rumah susun sederhana milik) yang terjangkau, berkualitas baik, dan berlokasi strategis.
Lebih lanjut, ia menjelaskan hunian-hunian ini akan didukung oleh akses transportasi publik yang terintegrasi, seperti Transjakarta, KRL, MRT, dan LRT. Nantinya juga akan disediakan subsidi sewa serta skema kepemilikan yang fleksibel dan bertahap, sehingga memudahkan masyarakat dalam memiliki hunian.
"Pasangan R1DO tidak hanya menyediakan hunian terjangkau bagi generasi Z, MBR, dan masyarakat kelas menengah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih efisien, sehat, dan terintegrasi. Hunian berbasis TOD adalah solusi masa depan yang dapat membawa Jakarta menuju kota yang lebih layak huni, inklusif, dan berkelanjutan," ujar Fahira.
Lihat Video RK Bakal Bangun Hunian di Tengah Kota dan Ruang Kerja di Pinggiran