Cegah Polarisasi Jelang Pilkada, Kapolri Gelar Nusantara Cooling System

Cegah Polarisasi Jelang Pilkada, Kapolri Gelar Nusantara Cooling System

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 11 Nov 2024 14:36 WIB
Rapat Kapolri bersama Komisi III DPR, Senin (11/11/2024).
Foto: Rapat Kerja Komisi III DPR dan Polri, Senin (11/11/2024). (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap potensi polarisasi di masyarakat menjelang gelaran Pilkada serentak 2024. Terkait itu, Sigit mengatakan Polri menggelar 'Nusantara Cooling System'.

"Tentunya kami concern terkait dengan masalah potensi polarisasi yang akan terjadi karena ini dilakukan serentak, maka kami menggelar Satgas Nusantara Cooling System," kata Jenderal Sigit dalam rapat bersama Komisi III DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Jenderal Sigit merujuk pada hasil survei Global Risk Report 2024 yang menunjukkan bahwa misinformasi dan disinformasi menjadi faktor utama terjadinya polarisasi saat pilkada. Dia pun menyampaikan Polri telah melakukan sejumlah upaya dalam memitigasi hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu dari hasil survei Global Risk Report 2024, misinformasi dan disinformasi menempati peringkat pertama dan berpotensi dapat mengganggu keamanan, termasuk tentunya penyelenggaraan pilkada 2024," kata Sigit.

Sigit mengatakan Polri turut menggandeng Komdigi dalam melakukan pemblokiran laman tertentu. Polri, kata dia, juga akan menggelorakan narasi besar menjaga persatuan di atas kepentingan golongan selama proses gelaran pilkada serentak.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan berbagai macam upaya, mulai dari sambang, sosialisasi, patroli siber, kemudian meminta blokir kerja sama dengan Komdigi terkait informasi hoax," kata Sigit.

"Kemudian memviralkan konten-konten positif dalam rangka menggelorakan untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di atas kepentingan kelompok. Ini penting untuk selalu kita ingatkan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Sigit menyampaikan langkah-langkah kontra-polarisasi itu dapat menurunkan polarisasi menurut survei. Meski begitu, dia mengatakan pihaknya terus berkomitmen menumpas permasalahan ini lantaran belum hilang sepenuhnya.

"Alhamdulillah dari penelitian Soderborg dan juga Burhanuddin Muhtadi, tingkat polarisasi masyarakat Indonesia turun signifikan berkat upaya kontra-polarisasi berupa cooling system. Namun kita sadari bahwa polarisasi di Indonesia tidak hilang sepenuhnya karena masih ada garis pemisah terkait dengan masalah identitas tertentu, isu SARA, masalah ekonomi dan kesenjangan, dan hal-hal yang bersifat laten yang dapat dimobilisasi. Ini tentunya menjadi perhatian kami," kata Sigit.

(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads