Cawagub Jateng nomor urut 1, Hendrar Prihadi (Hendi) bertanya soal angka kemiskinan di Kabupaten Rembang. Cawagub Jateng nomor urut 2, Taj Yasin menawarkan dua solusi terkait masalah ini.
Mulanya, Hendi menyinggung soal Kabupaten Rembang yang merupakan tempat lahir Taj Yasin. Dia mengungkap rembang memiliki potensi lahan yang luas tetapi di satu sisi angka kemiskinannya tinggi.
"Menurut data, di Kabupaten Rembang itu ada luas lahan sawah 29.058 Ha. Atau 28,65% dari total wilayah Kabupaten Rembang," kata Hendi di MAC Ballroom, Jalan Majapahit, Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/11/2024). Debat ini disiarkan oleh KPU Jateng di channel Youtubenya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan potensi luar biasa ini, menurut catatan, mudah-mudahan keliru. Kabupaten Rembang berada di peringkat ketujuh tertinggi penduduknya yang miskin lho Gus. Di 35 kabupaten/kota," lanjutnya.
Hendi ingin tahu strategi yang ditawarkan oleh paslon nomor urut 2. Ia mempertanyakan cara mereka memanfaatkan lahan luas itu untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Saya mau tanya Gus Yasin, mudah-mudahan Gus Yasin nanti punya kemampuan untuk membantu saudara-saudara kita. Apa strateginya menurunkan kemiskinan dengan potensi lahan tersebut?" kata Hendi bertanya kepada Taj Yasin.
Taj Yasin pun membenarkan data tersebut. Dia pun menawarkan program pendidikan dan kesehatan gratis.
"Bahwa memang Kabupaten Rembang ini masih rendah atau masih tinggi angka kemiskinannya. Maka kami menawarkan program, yaitu pendidikan dan kesehatan gratis. Guna apa? Masyarakat Rembang akan memiliki pendidikan yang lebih baik lagi. Sehingga mereka juga akan mendapatkan pekerjaan yang baik," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa masalah kemiskinan ini bisa dijawab oleh program petani milienial. Pendidikan terkait pertanian, lanjutnya, sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Rembang.
"Perlu diingat Mas Hendi, bahwa di Kabupaten Rembang di sektor pertaniannya perlu ada penanganan khusus. Karena di sana masih banyak kekeringan. Maka kami untuk memberikan jawaban tersebut, yaitu bagaimana petani-petani milenial kita, kita akan dorong dengan kartu ZiLenial. Memiliki pendidikan terkait pertanian yang dibutuhkan di Kabupaten Rembang itu bagaimana," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyoroti masalah industri di Kabupaten Rembang. Sebab, di Rembang masalah air masih menjadi hal krusial.
"Kami juga akan mendorong pertumbuhan industri yang ada di Kabupaten Rembang. Kita tahu bahwa di Kabupaten Rembang, salah satunya yang dibutuhkan industri itu adalah air," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menawarkan program deselinasi atau mengubah air laut menjadi air tawar. Teknologi ini telah diinisiasi oleh Undip.
"Maka di sini kami akan tawarkan, karena di Kabupaten Rembang tempat pesisir, yang saat ini sudah diinisiasi oleh satu satu universitas di Jawa Tengah, yaitu Undip. Yaitu tentang desalinasi yang mengubah air laut menjadi air tawar," tutur Taj Yasin.
(rdp/imk)