Ahmad Luthfi Sebut Sentra Gula Aren Kendal Berpotensi Jadi Destinasi Wisata

Ahmad Luthfi Sebut Sentra Gula Aren Kendal Berpotensi Jadi Destinasi Wisata

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Selasa, 01 Okt 2024 13:45 WIB
Ahmad Luthfi
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi berkunjung ke Sentra Pembuatan Gula Aren di Desa Ngesrep, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal dalam agenda blusukannya. Ia menyebut sentra gula aren ini berpotensi mendongkrak perekonomian lokal bahkan bisa menjadi daya tarik wisata.

Ia menyebut harga gula aren yang mencapai Rp 25.000 per kilogram dari industri rumahan ini memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian lokal. Apalagi, dalam sehari produksi gula aren yang dihasilkan di sentra ini bisa mencapai 20 hingga 30 kilogram dari perebusan air nira pohon aren yang dibeli seharga Rp 1-2 juta per pohon.

Selain bisa menggerakkan ekonomi desa, Cagub Jateng nomor urut 2 itu menilai sentra gula aren ini bisa menjadi daya tarik wisata. Oleh karena itu, sektor industri rumahan seperti ini menurutnya harus mendapatkan dukungan dan pembinaan lebih lanjut dari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Industri rumahan ini harus kita besarkan. Perlu ada pembinaan dari dinas terkait, pendampingan dalam pendistribusian bahan, serta pengelolaan yang lebih baik. Sehingga gula aren ini bisa menjadi potensi desa yang mengangkat ekonomi masyarakat setempat," ujar Luthfi dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).

Luthfi pun menyarankan agar sentra gula aren di Ngesrep ini bisa menjadi destinasi wisata unggulan. Ia mencontohnya wisata teh di Medini mampu menjadi daya tarik tersendiri di kawasan wisata Kendal.

ADVERTISEMENT

"Ini bisa kita kembangkan jadi desa wisata gula aren, seperti teh di Medini. Kita harus galakkan ini kembali, memperkenalkan gula aren ke pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional," tuturnya.

Menurut Luthfi, desa wisata berbasis industri tradisional seperti ini tidak hanya berpotensi mendatangkan wisatawan, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan perekonomian lokal. Ia berjanji jika terpilih sebagai gubernur, dirinya akan kembali mengunjungi tempat ini dan memastikan pengembangan industri gula aren berjalan dengan baik.

"Besok kalau jadi, saya akan datang lagi ke sini, kita harus openi (urus dengan baik)," tandasnya.

Sebagai informasi, setibanya di Sentra Gula Aren Desa Ngesrep ini, Luthfi menyaksikan langsung pengolahan gula aren di dapur industri rumahan ini. Prosesnya masih menggunakan metode tradisional yang telah diwariskan.

Ia melihat proses perebusan air nira menggunakan luweng, kompor tradisional dari batu yang menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi. Di atas luweng itu, sebuah kuali tembaga besar dengan kapasitas 20 liter digunakan untuk merebus air nira selama sekitar 10 jam. Proses panjang tersebut berakhir dengan terbentuknya gumpalan gula aren cair yang siap dicetak dan dipasarkan.

"Ini luar biasa sekali, prosesnya tradisional tapi kualitasnya sangat baik," ucap mantan Irjen Kemendag itu.

Sementara itu, Suparwoto, salah satu pengrajin gula aren, mengungkapkan usaha ini ia jalankan dengan modal sendiri. Bersama sekitar 20 Kepala Keluarga lainnya di desa tersebut, mereka tetap mempertahankan metode tradisional dalam memproduksi gula aren.

"Kami beli air nira dari petani dengan harga sekitar satu sampai dua juta rupiah per pohon, lalu diolah seperti ini," pungkasnya.

Simak: Dasco: Sejak Awal KIM Usung Ahmad Lutfi-Gus Yasin di Jateng, Bukan Kaesang

[Gambas:Video 20detik]



(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads