Blusukan ke Pasar Bandarjo Ungaran, Ahmad Luthfi 'Belanja' Masalah Warga

Blusukan ke Pasar Bandarjo Ungaran, Ahmad Luthfi 'Belanja' Masalah Warga

Fajar Pratama - detikNews
Senin, 30 Sep 2024 13:19 WIB
Cagub Jateng Ahmad Luthfi
Foto: Cagub Jateng Ahmad Luthfi. (dok. istimewa)
Jakarta -

Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, blusukan ke Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, tadi pagi. Luthfi berinteraksi dengan para pedagang, pengunjung pasar, dan membahas soal harga bahan pokok yang tak stabil.

Luthfi nampak mendatangi pasar dengan kaus putih, celana panjang hitam, dan sepatu kets. Dia mendatangi masing-masing lapak pedagang.

Mantan Irjen Kemendag ini menyebut harga daging sapi saat ini Rp 32.000 per kilogram atau stabil. Namun ada kenaikan signifikan pada komoditas bawang merah, yang kini harganya naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar masalah ini, Luthfi menjelaskan cuaca juga mempengaruhi pasokan serta kualitas produk pertanian. Namun Luthfi juga menyebut daya beli masyarakat menunjukkan penurunan yang cukup mencemaskan, meskipun harga-harga masih dalam taraf wajar dan stok bahan pokok aman.

ADVERTISEMENT
Cagub Jateng Ahmad LuthfiCagub Jateng Ahmad Luthfi Foto: dok. istimewa

"Secara umum harga-harga masih terjangkau, stok juga ada, tapi daya beli masyarakat menurun karena kenaikan ekonomi nasional," ujar mantan Kapolda Jateng itu.

Menurutnya, penurunan daya beli ini berakibat langsung pada berkurangnya transaksi di pasar-pasar tradisional, termasuk di wilayah Semarang. Masalah fluktuasi harga, tambah dia, bukanlah persoalan yang berdiri sendiri karena dipengaruhi juga oleh kondisi ekonomi nasional.

Dalam kunjungan ini para pedagang juga mengeluhkan soal tentang penurunan jumlah pembeli, terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga. Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya biaya hidup serta kebijakan ekonomi yang berdampak langsung pada masyarakat kelas menengah ke bawah.

Selain masalah harga dan daya beli, Luthfi juga menyoroti kondisi fisik dan tata kelola Pasar Bandarjo. Pasar yang terbagi menjadi dua lantai ini diisi oleh penjual kebutuhan pokok seperti bahan pangan dan sembako pada lantai bawah, namun di lantai atas yang kebanyakan diisi oleh penjual pakaian dan oleh-oleh yang pengunjungnya sangat sedikit.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Luthfi mencatat peralihan perilaku konsumen menjadi salah satu penyebab utama mengapa lantai atas pasar ini mulai ditinggalkan. Yakni karena kebiasaan belanja online.

"Ibu-ibu lebih memilih barang-barang yang simpel dan mudah diakses di lantai bawah," ungkap Luthfi.

"Sementara lantai dua yang menjual pakaian dan oleh-oleh kurang diminati karena adanya kemudahan belanja online," lanjut dia.

Luthfi menerangkan perubahan ini mengubah pola konsumsi masyarakat yang lebih suka berbelanja dari rumah lewat smartphone mereka. Perubahan perilaku belanja ini membuat beberapa pedagang di lantai dua merasa kesulitan untuk bersaing.

Halaman 2 dari 2
(aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads