"Nah yang begitu-begitu dibenahi. Jadi membenahi mulai dari hal yang kecil-kecil di bawah, bukan persoalan yang kemudian memotret sesuatu dari atas. masak lima tahun mau tiba-tiba merubah Indonesia menjadi apalah, nggak lah. Saya berjanji mengerjakan kecil-kecil tetapi bermanfaat langsung bagi masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut, Pramono juga berharap tak ada diskriminasi ke para pesepeda di jalan. Sebagai informasi, Pramono bersepeda sekitar 40 km dengan komunitas Bestea pagi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya kan sangat memahami apa yang menjadi keinginan para goweser, terutama goweser di Dalkot istilahnya. Satu, mereka kalau dibawa hampir jam 06.00 itu semuanya sport jantung deg-degan, pasti nanti di ini oleh polisi," tutur Pramono.
"Jadi sebenarnya bisa diatur lebih baik, untuk waktu yang nggak terlalu panjang. Mereka hanya butuh 10-15 menit tambahan saja, dan jangan ada diskriminasi. Kalau polisi yang lewat sepedaan boleh kalau kita nggak boleh," tambah Pram.
Dia melanjutkan meskipun menjabat Menteri Sekretaris Kabinet namun dirinya tak pernah dikawal voorijder saat bersepeda dengan komunitas. Dia menekankan hal itu dilakukannya sejak empat tahun lalu, bukan karena mau nyagub Jakarta.
"Terus terang aja saya pribadi ya, walaupun jabatannya menteri saya nggak pernah dikawal pakai motor putih dan sebagainya karena saya memang ya berbaur untuk bagian dari komunitas itu. Dan ini tidak saya lakukan karena mau jadi calon gubernur, sama sekali nggak. Dan ini sudah lebih dari 3,4 tahun memang saya nggak pernah mau dikawal dengan cara-cara seperti itu," tambahnya.
(mib/aud)