Rano Sempat Salah Sangka Mega Perintahkan Temani Anies, Bukan Pramono

Rano Sempat Salah Sangka Mega Perintahkan Temani Anies, Bukan Pramono

Devi Puspitasari - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2024 23:40 WIB
Anies-Rano Karno
Foto ilustrasi: Rano Karno dan Anies Baswedan sempat berfoto sebelum ada pengumuman pasangan Pramono-Rano untuk Pilgub Jakarta 2024 dari PDIP. (Dok. ist)
Jakarta -

Calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengungkap alasan dirinya maju di kontestasi Pilgub Jakarta 2024. Dia mengaku sempat bingung diminta Ketua Umum PDIP Megawati untuk maju Pilgub bukan untuk menemani Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu diutarakan Rano saat acara 'Doa Bersama Keluarga Besar' di Waroeng Bang Doel, Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu (31/8/2024). Dia mengaku bingung Mega memintanya untuk menjadi cawagub.

"'No (Rano), ini saya (Megawati) ngomong sebagai Ketua Umum saya punya hak prerogatif dan tidak ada diskusi. Kamu maju menemani'," kata Rano menirukan kalimat Megawati kepada dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rano pun mengira Mega akan menyuruhnya menemani Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.

"Saya pikir Anies Baswedan," jelas Rano.

ADVERTISEMENT

Lalu ia pun bingung Mega malah menyuruhnya menemani Pramono Anung.

"'Menemani Pramono Anung' bingung sih. 'Hah Pramono Anung? Bener Bu?' 'Bener' "Emang Mas Pram mau?' 'Harus mau. Yang ngomong ini kan Ketua Partai.' Nah Ini beh... Jujur tadi saya, 'Waduh Bu kalau begitu'," tutur Rano mengulang kembali dialognya dengan Megawati.

Rano mengaku mengenal Pramono sebagai biang di Pemerintahan. Menurutnya, kecil untuk Pramono mengurus DKI Jakarta.

"Saya tau siapa Mas Pramono, orang nggak kenal, cuman kalau urusan pemerintah dia biangnya. Udah jangan ditanya deh, kalau ngurus DKI kecil buat dia, dia musti ya nih levelnya menteri bukan gubernur," ucapnya.

"Maka saya pikir apa mau Mas Pram? Ya perintah Ibu begitu, singkat kata. Nah ini yang bikin saya agak kaget. 'No sebentar lagi DKI bakal ditinggal' Maksudnya Bu? 'Ini gak ada i nya, jadi DKJ, ibukotanya nggak lagi diakuin di Jakarta," tambahnya.

Rano mengaku tertegun saat Mega mengungkapkan nasib Jakarta ketika menjadi DKJ nantinya. Dia pun mengurungkan niat semula untuk mundur dari tawaran tersebut.

"Setelah itu isinya apa? Ini yang saya kaget 'No lu kan betawi, itu gimana masyarakat lu tuh entar kalo kagak ada?' Itu yang bikin saya terduduk. Loh saya pikir Ibu ini kan mikir Indonesia Raya, ngapain dia mikirin Jakarta. Dia sangat berpikir, nggak jadi saya lidah keluh nih, Mau ngomong-ngomong mundur 'Tugas kamu ntar IKN udah pasti tinggal tanda tangan Presiden, Presiden besok abis nih, Pak Jokowi tanda tangan IKN jadi pindah," ucap Rano.

Simak lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya:

Dia mengatakan 1 juta ASN akan pindah ke IKN, maka Jakarta akan sepi. Akibatnya, APBD sebesar Rp 85 triliun Jakarta akan hilang. Lalu, Rano memikirkan bagaimana nasib sekolah, kesehatan, infrastruktur di Jakarta.

"Kaget saya, saya surprise kok Ibu sampe mikirin begitu. Saya kaget waktu dia bilang gitu. Saya bilang untuk waktu itu saya bismillah bismillah 'Lu punya duit nggak? Gue tau lu nggak punya duit' Udah ketemu Mas Pram, malam saya ketemu Mas Pram ke rumahnya, saya. Mas Pram begitu ketemu dia juga 'Mas percaya nggak sama aku' Percaya, yuk kita bismillah yuk bismillah, udah jalan lah kita," tutupnya.

Halaman 3 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads