PKB Ungkap Alasan Tak Berkoalisi Dengan PDIP di Pilgub Jatim

PKB Ungkap Alasan Tak Berkoalisi Dengan PDIP di Pilgub Jatim

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2024 22:54 WIB
Bakal cagub dan cawagub Jatim, Luluk Nur Hamidah (kanan) dan Lukmanul Khakim (kiri) saat tes kesehatan di RS Fatmawati, Jaksel. (MI Fawdi/detikcom)
Foto: Bakal cagub dan cawagub Jatim, Luluk Nur Hamidah (kanan) dan Lukmanul Khakim (kiri) saat tes kesehatan di RS Fatmawati, Jaksel. (MI Fawdi/detikcom)
Jakarta -

Wasekjen PKB, Syaiful Huda menjelaskan alasan partainya memilih untuk tidak berkoalisi dengan PDIP di Pilgub Jawa Timur (Jatim). Dia mengatakan sedari awal PKB memiliki keinginan memajukan calon sendiri sebagai partai pemenang Pileg di Jatim.

"Kalau Jatim sebelumnya memang belum ada pembahasan khusus kalau kita mau koalisi sama PDIP. Kami sejak awal memang ingin maju, entah dapet barengan atau tidak. Nah pilihan kita terakhir adalah maju sendiri. Bikin poros sendiri. Usung Luluk dan Luqman," kata Huda di kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024).

PKB mengusung kadernya, Luluk Nur Haidah dan Lukmanul Khakim, sebagai cagub-cawagub Jatim. PDIP mengusung Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengungkap PDIP sudah lebih dulu menentukan keputusan untuk memilih jagoan yang akan diusung di Pilgub Jatim. Sedang PKB, kata dia, mengeluarkan keputusan paling terakhir.

"Yang memutuskan maju lebih dulu itu PDIP. Keputusan kami terakhir setelah PDIP memutuskan maju sendiri. Jadi posisi PKB adalah terakhir menentukan sikap," ungkap Huda.

ADVERTISEMENT

Dia juga membantah keputusan untuk mengusung calon sendiri di Pilgub Jatim sebagai strategi memecah suara. Dia menegaskan PKB merupakan partai pemenang dan tidak memerlukan strategi tersebut.

"Enggak ada (bikin pecah suara). Toh kita memang toh. Mecah suara gimana? Mba luluk menang," tuturnya.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads