Isu 'Kompromi Istana' di Balik Pramono Maju Pilgub Jakarta Ditepis PDIP

Pilkada Jakarta

Kenali Kandidat

Isu 'Kompromi Istana' di Balik Pramono Maju Pilgub Jakarta Ditepis PDIP

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 30 Agu 2024 08:30 WIB
Pramono Anung (Tangkapan layar YouTube KPU DKI)
Foto: Pramono Anung (Tangkapan layar YouTube KPU DKI)

Pramono Minta Izin ke Jokowi

Pramono sendiri mengaku telah meminta izin ke Jokowi baik melalui telepon dan bertemu langsung. Pramono mengungkap respons Jokowi yang tertawa terbahak-bahak dan memberikan dorongan.

"Kedua tentunya kepada Bapak Presiden, saya berkonsultasi, saya datang langsung, dan saya juga bertelepon langsung, dan ketika saya berkomunikasi duduk berdua sama beliau setelah beliau pulang dari Lampung, beliau tertawa terbahak-bahak, beliau bilang begini 'Mas maju', 'Mas Maju', karena kalau berdua memang kadang-kadang beliau memanggil mas," kata Pramono, di rumahnya, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono bercerita, Jokowi memintanya maju karena tidak semua orang diberikan amanah. Ia lalu mendapat izin Jokowi untuk maju di Pilgub.

"'Pak saya minta izin, bapak izinkan?' 'Saya izinkan, Mas harus maju'. Jadi ini lah yang saya komunikasikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pramono lalu berkomitmen kalau dirinya akan berjuang di Pilgub Jakarta. Pramono lantas bercerita dirinya mendapat tantangan dari Jokowi untuk turun ke 12 titik selama sehari. Ia optimis akan menjalankan tantangan tersebut.

"Tetapi sekali lagi, saya kalau ditugaskan saya akan fight, dan saya berjanji apa yang menjadi tantangan Bapak Jokowi ke saya untuk turun 12 titik sehari, saya bilang, 'baik Pak saya akan fight untuk titik 12, dan mungkin lebih dari itu'," ujar Pramono Anung saat sambutan di KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Ganjar Ungkap Perdebatan Sebelum Pramono Ditetapkan Maju Pilgub Jakarta

PDIP telah resmi mendaftarkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno maju Pilgub DKI Jakarta. Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo mengungkapkan internal partai sudah klir mengusung duet tersebut.

"Nggak ada pertanyaan, sudah selesai. Justru pertanyaan itu muncul pada saat di awal. Siapa kandidatnya. Saya ngomong, saya pilihannya satu, kader. Siapa kadernya? Ahok. Lalu ada kawan-kawan saya sebagian mau mendorong Mas Anies," kata Ganjar ditemui wartawan di UGM, dilansir detikJogja, Kamis (29/8/2024).

Saat itu, Ganjar kemudian menyampaikan argumennya ke DPP agar partai mengusung calon yang berasal dari kader. Apalagi saat itu keputusan MK membuat PDIP bisa mengajukan calon sendiri di Pilgub Jakarta.

"Maka ketika kita hidup lagi, untuk bisa mengusung sendiri, ya harus kader," katanya.

Menurut Ganjar, perdebatan terkait sosok yang akan dicalonkan kemudian dibawa ke Megawati sebagai pengambil keputusan.

"Perdebatan itulah kemudian, dibawa kepada pengambil keputusan, untuk dibawa ke Bu Mega dan Mas Pram (Pramono) dipanggil," ucapnya.

Kondisi ini, lanjut Ganjar, persis seperti saat 2013 ketika dirinya maju sebagai gubernur. Kala itu Ganjar maju sebagai pendaftar terakhir dan dengan hasil survei elektabilitas rendah. Namun, keputusan partai akhirnya menugaskannya untuk maju Pilgub Jateng.

"Itu persis seperti 2013, era saya dulu. Siapa, seluruhnya. Kalau nggak salah waktu itu ada 22 pendaftar saya ke-23. Tiba-tiba saya. Yang surveinya rendah, yang tidak terkenal, tidak punya uang, tiba-tiba ditarik," ujarnya.

"Itulah proses pengambilan keputusan yang ada. Yang penting buat saya satu, kader," tegas dia.

Simak Video 'PDIP Usung Pramono Anung di Pilgub Jakarta, Sinyal Merapat ke Istana?':

[Gambas:Video 20detik]


(eva/maa)



Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads