Partai Gerindra buka suara soal kabar mundurnya Riza Patria dari bakal calon wali kota (Cawalkot) Tangerang Selatan (Tangsel). Waketum Gerindra Habiburokhman membenarkan kabar tersebut.
"Kemungkinan besar benar ya. Tapi apa 100 persen bener, atau 100 persen salah, kita lihat hari ini dan besok ya," kata Habiburokhman di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Habiburokhman menyebutkan setidaknya ada tiga alasan di balik mundurnya Riza. Dia menyinggung berubahnya peta koalisi pengusung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau toh Pak Ariza Patria mundur sebagai Cawalkot Tangsel ya, penyebabnya bisa macam-macam. Namanya pilkada itu kan terkait tiga hal, pertama koalisi, lalu partai politik, terakhir calonnya sendiri ya," ujar dia.
"Bisa karena perubahan komposisi koalisi, mungkin bisa mengubah hitung-hitungan, lalu perubahan kebijakan di internal partai, partai-partai pengusung ataupun di calon masing-masing apakah ada persoalan-persoalan subjektif si calon," imbuhnya.
Soal nasib Marshel Widianto yang merupakan pasangan Riza, Habiburokhman mengatakan pihaknya membuka kans mengalihkan dukungan ke bakal Cawalkot Benyamin Davine.
"Ya kemungkinan sih ada dua situasi ya, apakah kami akan mendukung Benyamin Davine atau mengusung calon baru. Dalam situasi yang demikian singkat apakah mungkin, pertanyaannya ya, mengusung calon baru yang tepat," kata Habiburokhman.
Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mundur dari pencalonan Wali Kota Tangsel. Kondisi itu membuat Partai Demokrat yang sebelumnya mengusung Riza Patria Marshel Widianto mengalihkan dukungannya.
"Informasi mundurnya Pak Ariza Patria pada kontestasi Pilkada Tangsel ini benar. Oleh karena itu terjadi peralihan dukungan di Pilkada Tangsel dari Riza - Marshel menjadi Benyamin - Pilar," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, pagi tadi.
(fca/aud)