Golkar Tepis Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak: Mereka Selalu Kompak

Golkar Tepis Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak: Mereka Selalu Kompak

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Selasa, 27 Agu 2024 14:12 WIB
Ketua Peyelenggara HUT Partai Golkar dan Rapimnas Partai Golkar Muhidin M Said (tengah) bersama ketua pengarah Ace Hasan Syadzily (kanan) dan sekretaris pengarah John Kenedy Azis (kiri) bersiap menyampaikan keterangan pers perayaan HUT Partai Golkar Ke-59 Tahun dan Rapimnas Partai Golkar Ke-2 2023 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Partai Golkar akan mengadakan rapimnas pada 21 Oktober 2023 dan puncak perayaan HUT Partai Golkar pada 31 Oktober 2023.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily (tengah). Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta -

Beredar isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Partai Golkar menepis isu hubungan Jokowi dan Prabowo mengalami keretakan.

"Saya kira nggak ada keretakan, mereka selalu kompak selama ini berbagai kebijakan pemerintahan presiden dan pak Prabowo ke depan proses transisinya kan sudah sangat baik. Berbagai program presiden Prabowo-Gibran diakomodasi di RAPBN 2025. Jadi saya kira nggak ada keretakan, solid," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan di DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (27/8/2024).

Ace pun juga menegaskan tak ada keretakan antar partai politik Koalisi Indoensia Maju (KIM). Setiap parpol saling menghargai kebijakan masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk di KIM karena kami yakin di antara parpol menghargai kebijakan masing-masing parpol," ungkapnya.

Kata Stafsus Presiden

Istana buka suara soal isu keretakan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro menilai isu itu upaya adu domba untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan," kata Juri Ardiantoro dalam keterangan tertulis, Senin (26/8).

Juri menilai adu domba dilakukan dengan merangkai-rangkai berbagai informasi, peristiwa, dan kejadian yang terjadi belakangan ini. Kemudian diolah dan disimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.

Juri menjelaskan bahwa fokus utama pemerintahan Jokowi saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan. Menurut Juri, Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo memulai menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan nantinya.

"Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo," jelas Juri.

(bel/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads