Kronologi Paripurna DPR Tak Kuorum hingga Revisi UU Pilkada Batal

Kronologi Paripurna DPR Tak Kuorum hingga Revisi UU Pilkada Batal

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Agu 2024 05:22 WIB
DPR RI menunda rapat paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota atau revisi UU Pilkada menjadi Undang-Undang hari ini. Penundaan dilakukan karena kuota forum tak kunjung tercapai, Kamis (22/8/2024).
Paripurna DPR tak kuorum. Foto: Agung Pambudhy

Paripurna Batal Digelar karena Tak Kuorum

Setelah 30 menit, Dasco kembali mengumumkan bahwa rapat paripurna batal digelar karena kuorum anggota DPR tak kunjung tercapai. Tampak peserta rapat belum memenuhi kursi yang ada di paripurna.

"89 hadir, izin 87 orang. Oleh karena itu, kita akan menjadwalkan kembali rapat Bamus untuk rapat paripurna karena kuorum tidak terpenuhi," ujar Dasco diiringi dengan ketukan palu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didemo Komika hingga Mahasiswa

Revisi UU Pilkada ini ternyata menuai kritik keras dari masyarakat. Para komika, buruh, hingga mahasiswa berbondong-bondong demo ke DPR untuk menolak revisi UU Pilkada disahkan.

Komika dari komunitas StandupIndo seperti Ari Kriting, Bindang Emon, hingga Mamat Al Katiri turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR. Ari Kriting menyampaikan aksi para komika di DPR adalah bentuk keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini.

ADVERTISEMENT

"Kita hadir di sini untuk menuntut aksi solidaritas, karena kita sudah capek. Sudah capek. Kita melihat dengan gamblang, bagaimana wakil rakyat kita tidak mewakili suara rakyat," ujar Ari.

Bintang Emon meminta DPR memberikan ruang pilkada sebagai kompetisi yang baik. Dia juga menyinggung soal batas usia minimal dalam pencalonan sebagai gubernur dan wakil gubernur.

Komika Mamat Al Katiri juga ikut demo. Dia meminta seluruh masyarakat kompak bersatu dalam aksi menyampaikan pendapat kali ini. Ia berharap rakyat tidak terpecah belah.

"Saya cuma minta, kita jangan lagi mau dipecah belah oleh mereka. Kita tinggalkan segala ego dalam diri kita, kita bersatu, karena mereka takut kalau kita bersatu," ucapnya.

Selain komika, aktor Reza Rahadian juga ikut berorasi di Gedung DPR. Dalam orasinya, Reza mengaku tidak bisa lagi diam untuk menyuarakan keresahan terkait pengesahan revisi UU Pilkada.

Reza mengaku miris melihat situasi saat ini. Karena itu dia turun langsung ke DPR untuk demonstrasi.

"Saya hadir sebagai rakyat biasa bersama teman-teman semua, suara orang orang gelisah yang melihat demokrasi saat ini, ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau ada nomor dalam UU, kemudian hanya ada keluarga tertentu. Miris melihat ini semua," imbuhnya.

Reza meminta rakyat mengawal bersama sampai revisi UU Pilkada ini benar-benar tidak disahkan DPR. Reza mengaku tidak mewakili kelompok mana pun hadir dalam demo ini.

Demo para komika, Reza Rahadian, buruh hingga mahasiswa tak kunjung bubar hingga sore hari. Bahkan situasi semakin memanas, massa dan aparat kepolisian sudah terjadi ketegangan.

Revisi UU Pilkada batal disahkan, simak di halaman selanjutnya:

Saksikan juga SOSOK terbaru minggu ini: Dani Arwanto, Sulap Gang Kumuh Jadi Lumbung Pangan

[Gambas:Video 20detik]

Simak Video 'Bantahan Dasco Bertemu Jokowi di Tengah Aksi Demo Revisi UU Pilkada':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads