Sejumlah elemen masyarakat turun ke jalan menolak revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Massa menuntut DPR tak melawan putusan MK.
Massa dari Partai buruh menyampaikan aspirasi lebih dulu di depan DPR, pukul 10.12 WIB, Kamis (22/8/2024). Massa membawa spanduk bertuliskan 'Kembalikan Kedaulatan Rakyat!'.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam orasinya meminta DPR bukan sekadar menunda rapat. Tapi juga penundaan pembahasan.
"Kita akan tunggu sampai perkembangan selanjutnya karena hari ini katanya ada penundaan sidang. Mudah-mudahan penundaan pembahasan, bukan penundaan waktu. Kita tunggu," kata Said.
Sejauh ini massa demo masih terkonsentrasi di depan Gedung DPR. Begini perkembangan situasinya:
Sidang Paripurna Ditunda
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman bersama koleganya kemudian menemui massa pendemo di depan gedung DPR RI. Habiburokhman menyampaikan tidak ada pengesahan revisi UU Pilkada hari ini.
Habiburokhman menemui massa di depan DPR pada pukul 12.51 WIB. Dia keluar dari gedung bersama Ketua Baleg DPR RI Wihadi hingga Wakil Ketua Baleg DPR RI Achmad Baidowi (Awiek).
Perwakilan DPR RI ini dikawal Presiden Partai Buruh Said Iqbal dan rombongan Partai Buruh. Dari atas mobil, Habiburokhman menegaskan tidak ada pengesahan revisi UU Pilkada.
"Kami menyatakan tidak ada pengesahan RUU Pilkada," ujarnya.
Komika dan Artis Reza Rahadian Ikut Demo di DPR
Sejumlah komika dari komunitas StandupIndo turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR. Ari Kriting menyampaikan aksi para komika di DPR adalah bentuk keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini.
"Kita hadir di sini untuk menuntut aksi solidaritas, karena kita sudah capek. Sudah capek. Kita melihat dengan gamblang, bagaimana wakil rakyat kita tidak mewakili suara rakyat," ujar Ari.
Bintang Emon meminta DPR memberikan ruang pilkada sebagai kompetisi yang baik. Dia juga menyinggung soal batas usia minimal dalam pencalonan sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Komika Mamat Al Katiri juga ikut demo. Dia meminta seluruh masyarakat kompak bersatu dalam aksi menyampaikan pendapat kali ini. Ia berharap rakyat tidak terpecah belah.
"Saya cuma minta, kita jangan lagi mau dipecah belah oleh mereka. Kita tinggalkan segala ego dalam diri kita, kita bersatu, karena mereka takut kalau kita bersatu," ucapnya.
Selain komika, aktor Reza Rahadian juga ikut berorasi di Gedung DPR. Dalam orasinya, Reza mengaku tidak bisa lagi diam untuk menyuarakan keresahan terkait pengesahan revisi UU Pilkada.
Reza mengaku miris melihat situasi saat ini. Karena itu dia turun langsung ke DPR untuk demonstrasi.
"Saya hadir sebagai rakyat biasa bersama teman-teman semua, suara orang orang gelisah yang melihat demokrasi saat ini, ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau ada nomor dalam UU, kemudian hanya ada keluarga tertentu. Miris melihat ini semua," imbuhnya.
Reza meminta rakyat mengawal bersama sampai revisi UU Pilkada ini benar-benar tidak disahkan DPR. Reza mengaku tidak mewakili kelompok mana pun hadir dalam demo ini.
Exit Tol di Depan DPR Ditutup Sejak Siang
Ruas Jalan Gatot Subroto di depan gedung DPR ditutup. Sejumlah traffic cone dan palang besi dipasang di exit tol.
"Atas diskresi kepolisian, mulai pukul 10.15 WIB, akses keluar Slipi (DPR/MPR) pada Km 09+650 Ruas Tol Dalam Kota diberlakukan penutupan sementara untuk menghindari kepadatan," kata Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Ginanjar Rakhmanto.
Polisi berjaga-jaga di pinggir jalan tol tepatnya di off ramp Senayan. Polisi dan petugas Jasa Marga juga melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi.
Lihat juga Video: Demo Tolak Revisi UU Pilkada Ricuh, Massa Masuk Halaman DPR
(idn/imk)