Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan semangat demokrasi kontestasi Pilkada Serentak 2024 dihalangi tembok kekuasaan. Megawati menuturkan saat ini malah muncul pasangan calon (paslon) kepala daerah independen, padahal jalur tersebut dinilai sudah tak diminati.
"Kontestasi yang demokratis dihalangi oleh tembok-tembok kekuasaan karena dukungan terhadap calon tertentu. Mbok yo biarin saja deh gitu," kata Megawati saat pidato dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Tahap 2 PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
"Saya tuh sampai dengan laporan sekarang oh malah dimunculkan independen. Pusing saya, padahal tadinya (jalur independen) sudah nggak laku kan," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati menuturkan pendaftaran peserta Pilkada dari jalur independen sulit lantaran calon peserta diwajibkan memenuhi syarat mengumpulkan KTP sebanyak 6,5 persen dari jumlah pemilih. Dia lalu meminta manuver-manuver politik seperti ini disudahi.
"Iyalah susah loh independen, nggak mau, karena apa? Musti ngumpulin berapa persen? 6,5 persen dari jumlah pemilih toh. Pakai kartu-kartu, maksudnya saya KTP," ujar dia.
"Bayangkan coba, idih wuih gile. Mbok sudahlah, sudah mau selesai ya selesai aja," pungkas Megawati.
Sebelumnya Megawati berbicara perihal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bersifat final and binding. Karena itulah, kata Megawati, siapa pun yang mengingkari putusan MK sama artinya dengan melanggar konstitusi.
Megawati menyinggung saat ini ada peraturan yang berlaku tapi tidak ada pasalnya.
(bel/aud)