Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) menyatakan sikap melawan Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada yang sedang bergulir di DPR. Mereka melihat proses legislasi itu sebagai pembangkangan terhadap konstitusi. KM ITB menyiapkan perlawanan.
Dilansir detikjabar, Rabu (21/10/2024), seruan terbuka disampaikan KM ITB untuk para mahasiswa di Indonesia supaya turun ke jalan. Sebab menurut Ketua Kabinet KM ITB Marwan Huwaida, sekarang adalah waktunya kekuatan mahasiswa disatukan sebelum ancaman kemunduran demokrasi itu datang di masa mendatang.
"Karena kondisi ini juga akan berimplikasi terhadap kehidupan kita di masa depan sebagai warga negara. Jadi untuk menyelamatkan negara kita, maka kita sebagai mahasiswa harus bergerak dan melawan," kata Ketua Kabinet KM ITB, Fidela Marwan Huwaida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KM ITB saat ini sedang melakukan konsolidasi terbuka untuk persiapan gerakan perlawanan yang akan diturunkan. Fidela dan KM ITB pun memandang, harus ada gerakan perlawanan sebelum kondisi demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran yang akibatnya akan begitu fatal.
"KM ITB tentu tidak akan tinggal diam, dan kami akan menyiapkan amunisi gerakan untuk merespons kondisi saat ini," kata dia.
Kondisi ini bila dibiarkan akan berakibat buruk bagi generasi muda, termasuk mahasiswa saat ini. Kondisi demokrasi Indonesia harus disikapi secara besar-besaran supaya tidak semakin mundur.
"Jika hal ini tidak dihentikan dan tidak direspon secara masif oleh mahasiswa, apa yang kita mau harapkan?," tegasnya.
Simak selengkapnya di sini.
(dnu/lir)