.webp)
Ketua DPW PSI Jakarta Elva Farhi Qolbina menilai pernyataan Anies yang memandang ada hal yang dikurangi dan dipotong pasca kepemimpinannya itu perlu dipahami lagi. Menurutnya, wajar jika ada evaluasi yang objektif terhadap setiap kebijakan.
"Pertama, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan 'yang dihilangkan dan dikurangi'. Jika yang dimaksud adalah program-program yang berdampak positif bagi warga Jakarta, maka perlu dilakukan evaluasi secara objektif terhadap kebijakan-kebijakan yang diterapkan setelah masa jabatan beliau berakhir. Evaluasi ini sebaiknya didasarkan pada data dan fakta, bukan persepsi semata," kata Elva.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Elva, selama kepemimpinan Anies, sejumlah program unggulan terealisasi, dari penataan kampung kumuh hingga integrasi transportasi publik. Namun, kata dia, masih ada permasalahan lainnya yang masih menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi kepemimpinan selanjutnya.
"Setiap kebijakan juga memiliki tantangan dan keterbatasan. Misalnya, masalah banjir, kemacetan, dan ketimpangan ekonomi masih menjadi PR besar yang harus ditangani secara berkelanjutan oleh pemerintahan berikutnya," imbuh dia.
Elva mengatakan ada program-program baru yang direalisasikan untuk mengatasi permasalahan yang masih tersisa itu usai Anies lengser. Dia pun berharap siapa pun pemimpin Jakarta mampu memperbaiki dan mengembangkan kebijakan dalam menuntaskan polemik itu.
"Jadi, penting untuk melihat kebijakan apa yang tetap relevan dan perlu diteruskan, serta kebijakan apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki," ujar Elva.
"Saya berharap bahwa siapa pun yang akan memimpin Jakarta nantinya dapat melanjutkan kebijakan-kebijakan yang baik dan efektif, serta memperbaiki dan mengembangkan kebijakan yang masih membutuhkan perbaikan. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat adalah kunci untuk mencapai Jakarta yang lebih baik," sambungnya.
Simak juga Video 'Kaesang Kunjungi Salemba: Ngumpul Sama DPW-Update Perpolitikan':
(fca/fca)
