PKS telah mempersiapkan dua nama untuk diusung dalam kontes Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024, yakni Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu dan Wali Kota (Walkot) Depok Mohammad Idris. Idris mengaku dirinya memang diminta oleh partainya untuk bersiap.
"Memang saya mendapat kabar terakhir, saya diminta kesiapan. Kesiapan pertama, permintaan pertama, ketika mereka melakukan penjaringan internal kader PKS se-Jawa Barat, saya tidak masuk 5 besar," kata Idris kepada wartawan di Tapos, Depok, Selasa (21/5/2024).
"Tapi dalam perjalanannya, saya nggak tahu kenapa tiba-tiba mereka datang untuk meminta saya penegasan 'siap-tidaknya'," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idris menuturkan saat ditanya PKS soal kesiapannya, Idris hanya menjawab dirinya tak mau berpolemik dan bergimik di masa sosialisasi dirinya. Idris lalu menyebut dirinya siap menjalankan SK PKS.
"Kata-kata saya cuma satu, saya tidak mau berpolemik, saya tidak mau bergimik politik pada masa sosialisasi saya. Tapi kalau memang PKS sudah melakukan kebijakan SK sudah dibuat dan ditandatangani ke saya, ya SK ini saya jalankan," jelas dia.
Idris menekankan jika dirinya dipersiapkan PKS untuk maju di Pilgub Jabar, maka dia meminta SK. Idris mengaku enggan jika PKS hanya memberi surat tugas.
"Jadi saya nggak ada istilah surat tugas jadi saya nggak mau PKS mengeluarkan surat tugas. Kalau surat tugas, saya capek ya kan. Saya harus ke Majalengka, saya harus ke Cirebon, saya harus ke kota-kota lain, SK-nya belum tentu ya kan, makanya saya minta SK-nya saja, cukup paham ya?" ungkap Idris.
"Kalau (tingkat) kota mungkin yang memberikan SK di kota, mungkin gampang, dikit kan, 11 kecamatan, dekat. Tapi kalau Jabar, kan 27 kabupaten/kota. Bogor saja, kita sampai ke Bogor muter-muter itu udah capek banget," lanjut dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat Syaiful Huda Pede Lawan RK di Jabar, Siapkan Koalisi dengan 4 Parpol':
Dia menilai penentuan bakal calon gubernur Jawa Barat juga tak terburu-buru. Oleh sebab itu, tambah Idris, masih ada waktu bagi partainya mempertimbangkan kader yang diusung di Pilgub Jabar.
"Makanya saya nggak mau surat tugas, kalau bisa sampai kepada SK. Putuskan saja kalau memang saya layak, kalau survei mereka itu memadai, silakan. Dan ini kayanya juga nggak cepat-cepat banget gitu, mereka juga akan mempertimbangkan siapa 'lawan politik' mereka," tambahnya.
Lebih lanjut, Idris menilai apabila mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) kembali mencalonkan, dirinya mengaku takut untuk maju. Namun, jika dilamar RK untuk maju bersama di Pilgub Jabar, ia akan mempertimbangkan hal itu.
"Misalnya kalau memang Ridwan Kamil dicalonkan lagi oleh Golkar di Jabar, ya tentu menurut saya pandangan saya ya saya ngeri-ngeri sedap gitu lawan Ridwan Kamil, ya kan. Kecuali saya dilamar Ridwan Kamil, 'Sudah Dris, ke sini saja sama saya' gitu misalnya. Nah itu jadi pertimbangan lagi nanti, begitu jadi semuanya masih cair," tuturnya.
Secara pribadi, tutur Idris, ia mengaku nyaman jika bergabung dengan RK di Pilgub Jabar. Sebab, elektabilitas RK tinggi masih di atas 70 persen.
"Secara pribadi ya ini catat secara pribadi ya, fatsun politik saya taat kepada lembaga PKS. Secara pribadi, wajar logis dan nyaman, enak, murah ya, duitnya banyakan dia. Terus popularitasnya tinggi mungkin elektabilitasnya masih tinggi. Yang saya denger masih di atas 70% elektabilitas Ridwan Kamil yang saya denger ya dari beberapa survei," tuturnya.
"Makanya nggak capek-capek secara pribadi tapi kalau PKS menyatakan lain ya bisa saja ya, saya misalnya jadi cagub tapi wakilnya siapa yang wakilnya lebih terkenal bisa jadi tapi saya nggak tahu nanti kita liat perkembangannya. Jadi dibedakan antara pribadi dan kelembagaan yang seperti saya katakan. saya pribadi dekat dengan SS (Supian Suri) ya tapi secara lembaga saya nggak dukung SS saya dikung kebijakan dari PKS begitu, tegas ya," tutupnya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mempersiapkan dua nama untuk diusung dalam kontes Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024. Mereka yaitu Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu dan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
"PKS sudah mengajukan untuk Pilgub Jabar ada Kyai Idris ya Wali Kota Depok dua periode, beliau sudah bersedia. Dan saya, karena kewajiban ya sebagai Ketua DPW jadi ya ada dua nama itu hasil konsultasi DPW. Tapi nanti terserah DPP," kata Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, dalam agenda Silakbar 1445 H di Sport Jabar Arcamanik, Minggu (19/5).
(aud/aud)