Ahli KPU Ungkap 3 Sumber Masalah Beda Data Formulir C Hasil dan Sirekap

Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ahli KPU Ungkap 3 Sumber Masalah Beda Data Formulir C Hasil dan Sirekap

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 03 Apr 2024 09:18 WIB
Sidang sengketa Pilpres di MK pada Rabu (3/4/2024)-(Anggi/detikcom)
Foto: Sidang sengketa Pilpres di MK pada Rabu (3/4/2024)-(Anggi/detikcom)

Kemudian, masalah kedua, Sirekap mobile diinstal di HP KPPS. Di mana, menurutnya, setiap HP memiliki kualitas kamera yang berbeda-beda.

"Ada yang kameranya bagus, ada yang kurang bagus, resolusinya beda. Akibatnya terjadi seperti terjadi contoh di atas, formulir C1 bisa beda-beda ada yang kualitasnya jelas, ada yang buram, ada yang kekuning-kuningan, ini dari kamera," jelas dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, Marsudi menjelaskan ada pula permasalahan kertas. Apalagi, menurutnya, OCR hanyalah sebuah program dan bukan manusia yang dapat memperkirakan angka.

"Dari kertasnya sendiri, kita lihat yang kanan itu kertasnya terlipat. Sehingga ketika terlipat ini ini bisa menimbulkan interpretasi oleh OCR ini, karena OCR ini bukanlah manusia yang bisa memperkirakan, dia hanya patuh kepada training data. Jadi dia diberikan data tulisan tangan angka 1, 2, 3 dan seterusnya, tapi kalau gambarnya seperti ini jadi masalah," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi tiga sumber ini kenapa yang bisa menjelaskan ketika ditampilkan di web antara angka dan web itu antara angka dengan C1 bisa berbeda," imbuh dia.

Marsudi juga bicara soal rencana perbaikan Sirekap untuk Pemilu berikutnya. Dia mengatakan data yang ditampilkan dalam Sirekap ke depan harus melewati verifikasi lebih dulu.

"Sirekap mobile ke Sirekap web itu langsung ditampilkan apa adanya di web. Pada waktu mungkin, Yang Mulia, yang pernah ikut sidang di Pemilu 2019 itu saya menyampaikan mestinya yang tampil di web itu mestinya sudah diverifikasi terlebih dahulu," kata Marsudi.

Menurutnya, data yang ditampilkan harusnya sudah diverifikasi. Menurutnya, data-data yang belum valid tak perlu langsung ditampilkan di Sirekap agar tidak memicu polemik.

"Yang belum verified itu di-pending dulu, dimasukkan ke tempat sementara dulu sambil diperiksa kemudian diperbaiki, jangan kemudian yang diperbaiki itu yang ada," jelasnya.

"Maka mudah-mudahan bisa mengimplementasikan apa yang saya sampaikan pada hari ini termasuk 2019 yang lain. Jadi hanya menampilkan data yang valid, yang belum valid ditunda dulu," sambungnya.


(amw/haf)



Hide Ads