PPLN Taipei menjelaskan alasan adanya perbedaan hasil perolehan suara PSI di Pos 001. Hal itu lantaran adanya human error dari petugas KPPSLN yang kelelahan.
Rapat digelar di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024). Mulanya, PPLN Taipei menghadirkan KPPSLN Fiorellyn untuk menjelaskan adanya perbedaan perolehan suara di pos 001.
"Jadi sebelumnya saya mohon maaf atas kelalaian kami, hingga rapat ini menjadi lebih sulit," kata Fio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fio mengatakan penghitungan pertama dilakukan pada 17 Februari 2024, pukul 09.00 waktu setempat. Penghitungan suara pun baru selesai pukul 21.30 waktu setempat.
Fio mengatakan saat kejadian, pihaknya telah menyelesaikan penghitungan pertama sesuai dengan SOP. Di mana, dirinya kebagian untuk menerima kembali surat suara yang sudah dibuka dan meletakkannya di atas meja.
Sementara itu, rekan kerjanya yang lain bertugas untuk membuka surat suara dan yang lainnya menuliskan hasil di formulir C.Hasil plano.
Fio mengatakan pihaknya telah membagi per-partai sesuai dengan urutan. Usai menghitung, pihaknya lalu mencocokan kembali sudah sesuai atau belum hasil per partai.
"Pada saat itu kita semua sudah sepakat sudah benar, sudah sesuai yang di plano," ujarnya.
KPPSLN lalu menyerahkan formulir C.Hasil salinan ke meja checkout PPLN untuk dilakukan verifikasi hasil hitung. Dalam proses verifikasi, surat suara sah dan tidak sah dengan menggunakan Microsoft Excel tidak sesuai dengan yang ditulis oleh KPPSLN, sehingga PPLN Taipei pun meminta KPPSLN pos 001 untuk menghitung ulang.
Mulanya, Fio pun mengaku bingung lantaran adanya selisih hasil. Sebab, kata dia saat itu mereka sepakat jika penghitungan pertama sudah benar.
Namun, lantaran surat suara sudah ditumpuk dan sulit untuk dilakukan pengecekan per partai, maka KPPSLN pun memutuskan untuk menghitung ulang surat suara. Total ada 447 surat suara yang dihitung ulang.
Fio menuturkan pihaknya pun melakukan penghitungan ulang sesuai prosedur. Dia pun mengakui adanya kesalahan hitung.
Mereka melakukan penghitungan ulang dengan menggunakan HVS. Hal itu lantaran formulir C.Hasil plano telah ditulis hasil penghitungan suara pertama.
Fio menjelaskan usai penghitungan ulang, pihaknya kembali menyerahkan kepada PPLN. Kemudian, PPLN Taipei pun menyebut jika penghitungan ulang tersebut sudah selesai. Maka, KPPSLN pun segera mengoreksi di formulir c.hasil plano.
"Pada saat ini saya benar-benar mohon maaf karena waktu kejadian waktu sudah jam 00.00 lebih mau jam 01.00 lebih itu juga, sehingga kita tidak terlalu fokus mengecek satu per satu per bagian. Pada saat itu kita hanya fokus di kolom ketiga, jumlah surat suara sah," jelasnya.
"Mohon maaf sebesar-besarnya," sambung dia.
KPPSLN Pos 001 pun mengembalikan kotak suara yang telah tersegel kepada PPLN Taipei. Proses penghitungan suara pun baru selesai pukul 02.00 waktu setempat.
Sebelumnya, kejanggalan suara pada PSI ditemukan oleh saksi dari PDIP di surat suara pos 001. Saksi PDIP, Putu Bravo, menemukan jika PSI mengalami kelebihan lima suara.
"Cek di pos 001 ada yang janggal sampai lima suara itu," kata Bravo.
Sebab itu, KPU dan PPLN Taipei pun mengulang kembali penghitungan berdasarkan turus (bentuk penulisan dalam tabel dengan menggunakan garis lurus dan garis miring) dan mendapatkan perolehan suara PSI seharusnya 50 suara. Namun, dalam kolom total suara PSI mendapatkan 55.
Saksi PSI, Marsha Damita Siagian, pun turut mempersoalkan adanya coretan dan tip-ex di kolom caleg nomor urut 4 dan 5. Di mana, caleg nomor urut 4 ialah dirinya sendiri.
Jika berdasarkan turus, Marsha seharusnya mendapatkan dua suara. Namun, di kolom angka perolehan suara dia mendapatkan tujuh suara.
Sedangkan untuk caleg nomor urut 5, Syarifudin Noor pun tampak terdapat coretan. Namun, perolehan suaranya sesuai dengan turus yakni mendapatkan empat suara.
"Mohon maaf mau tanya kenapa ada tipeks? Yang harusnya sudah melewati rapat pleno, memang kami tidak ada saksi di Taipei, ditandatangani saksi paslon 01, 02, 03, tapi dengan kesalahan yang saya sampai tidak tahu maksudnya apa," kata Marsha.
Simak juga Video: HNW soal Suara PSI Melonjak: Semua Juga Tahu Lah