Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali melanjutkan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional di wilayah PPLN Taipei. Rapat rekapitulasi hari ini digelar dengan satu panel.
Rapat di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024). Rapat dipimpin Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik.
"Kami minta maaf atas keterlambatan ini, saat ini baru bisa dimulai lagi melanjutkan pembahasan semalam, dengan demikian bisa kita lanjut," kata Idham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat diketahui sempat ditunda. Rapat pun kembali dimulai dengan penjelasan dari PPLN Taipei terkait adanya kesalahan penjumlahan dan penulisan di atas tipeks yang terjadi di Pos 001.
Kejanggalan suara pada PSI ditemukan oleh saksi dari PDIP di surat suara pos 001. Saksi PDIP, Putu Bravo, menemukan jika PSI mengalami kelebihan lima suara.
"Cek di pos 001 ada yang janggal sampai lima suara itu," kata Bravo.
Sebab itu, KPU dan PPLN Taipei pun mengulang kembali penghitungan berdasarkan turus (bentuk penulisan dalam tabel dengan menggunakan garis lurus dan garis miring) dan mendapatkan perolehan suara PSI seharusnya 50 suara. Namun, dalam kolom total suara PSI mendapatkan 55.
Saksi PSI, Marsha Damita Siagian, pun turut mempersoalkan adanya coretan dan tip-ex di kolom caleg nomor urut 4 dan 5. Di mana, caleg nomor urut 4 ialah dirinya sendiri.
Jika berdasarkan turus, Marsha seharusnya mendapatkan dua suara. Namun, di kolom angka perolehan suara dia mendapatkan tujuh suara.
Sedangkan untuk caleg nomor urut 5, Syarifudin Noor pun tampak terdapat coretan. Namun, perolehan suaranya sesuai dengan turus yakni mendapatkan empat suara.
"Mohon maaf mau tanya kenapa ada tipeks? Yang harusnya sudah melewati rapat pleno, memang kami tidak ada saksi di Taipei, ditandantangani saksi paslon 01, 02, 03, tapi dengan kesalahan yang saya sampai tidak tahu maksudnya apa," kata Marsha.