Budisatrio menyebut realisasi program ini tak langsung dirasakan oleh 82,9 juta anak pada 2025. Menurutnya, program itu akan lebih dulu mengincar anak-anak di daerah yang paling membutuhkan.
![]() |
Ia melanjutkan, program itu akan terus dimajukan pada tahun-tahun berikutnya. Dengan begitu, kata dia, program itu baru akan berjalan maksimal pada tahun terakhir periode jabatan presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu di tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah. Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima Program Makan Siang dan Susu Gratis pada 2029. Nah, pernyataan saya di bagian ini yang dipotong dan dihilangkan," kata Budisatrio.
Rincian Persiapan Program Makan Gratis
Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Budiman Sudjatmiko, menjelaskan perincian realisasi program makan siang gratis. Budiman meyakini program ini akan menggerakkan roda ekonomi hingga di desa.
"Secara umum persiapan (program makan siang gratis) akan dilakukan dengan saksama mulai Maret sampai Oktober 2024," kata Budiman kepada wartawan, Jumat (16/2).
"Ya kan tahun pertama (tahun 2025) menjalankan APBN-nya Jokowi. Itu aturan konstitusinya. Namun kita akan mencari sumber pembiayaan lain untuk membiayai sebagian di tahun pertama," lanjutnya.
Budiman menegaskan makan siang gratis merupakan program andalan yang diusung Prabowo-Gibran sehingga memerlukan persiapan yang matang. Dia menyinggung penerima manfaat program nantinya mencapai 82,9 juta anak.
![]() |
Budiman merinci program itu akan memerlukan bahan-bahan pangan dari beras hingga daging sapi dalam jumlah besar. Dia yakin pihaknya mampu membangun sistem kelola yang baik untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi anak-anak.
"Dalam skala penuhnya, program ini akan memerlukan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan, hingga kebutuhan 4 juta liter susu sapi segar per tahun," kata Budiman.
"Kemudian pertanyaannya, bagaimana mengelola program penyediaan pangan sebesar itu dengan efektif dan efisien? Kami meyakini bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dengan dibantu oleh para pakar dan ahli manajemen yang handal, mampu membangun sistem dan tata kelola yang baik untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi anak-anak sekolah sebagai generasi masa depan Indonesia," sambungnya.
Budiman menambahkan, program ini juga akan melibatkan BUMDes, UMKM, hingga koperasi yang mengelola rantai pasok pangan. "Program makan siang dan minum susu gratis ini nantinya akan melibatkan puluhan ribu desa sebagai basis produksi bahan pangan. Selain itu BUMDes, UMKM dan koperasi akan menjadi penggerak utama tata kelola rantai pasoknya, didukung oleh industri pangan nasional dan BUMN yang melengkapinya dari sisi kapasitas industri pengolahan pangan dan implementasi teknologinya," ujarnya.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan program ini sudah dilaksanakan pilot project di salah satu daerah, yakni Sukabumi, Jawa Barat. Dia mengatakan salah satu warung makan di sana mampu melayani 16 sekolah berjumlah 3.500 siswa.
"Pilot project sudah jalan dari Januari di Warung Kiara Sukabumi. Satu dapur melayani 16 sekolah dengan total siswa 3.500," kata Budiman.
(taa/rfs)