Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) terus melakukan pengecekan terhadap berbagai indikasi kecurangan dalam Pilpres 2024. Timnas AMIN berencana menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan yang turut mengawasi hasil penghitungan suara.
"Insyaallah apa yang dilakukan oleh AMIN akan bekerja sama nantinya dengan seluruh civil society yang juga mempunyai konsensus yang sama. Ada Kawal Pemilu, ada Jaga Suara Rakyat, ada Kecurangan Pemilu. Ini dari 56 organisasi. Ini insyaallah nanti kita akan coba melakukan konsolidasi untuk bersama-sama melihat dan mendalami berbagai kecurangan yang terus terjadi," ungkap anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto, di Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).
Bambang menyebut Timnas AMIN juga telah bersurat kepada KPU serta Bawaslu agar melakukan audit ulang terhadap sistem IT yang dianggap menjadi salah satu indikasi terjadi kecurangan. Namun dia mengatakan permohonan itu dilakukan oleh pihak KPU.
"Semua persoalan ini sebagian besarnya memang ada proses di mana manajemen kepemiluan tidak dilakukan secara baik. Berkali-kali saya dengar Mas Ari mengatakan bahwa kami meminta dilakukan audit terhadap IT. Ada dua surat sudah dikirimkan ke KPU, dan terakhir ada surat ke Bawaslu untuk meminta KPU menindaklanjuti atau melakukan audit, tapi itu tidak dilakukan," papar Bambang.
Dia menyoroti ada yang salah dalam sistem IT KPU. Apalagi setelah laman website KPU tidak dapat diakses.
"Kemudian kita mendapatkan hari ini masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem IT KPU yang tiba-tiba shut down dan informasi-informasinya yang sebagiannya tidak bisa diakses," pungkas Bambang.
Simak Video 'Timnas AMIN Klaim Sudah Kumpulkan Bukti Dugaan Pelanggaran Pemilu':
(dwia/dwia)