Henry Yoso Temui Kabaharkam, Klarifikasi Hoax Dirbinmas Diminta Menangkan Paslon

Henry Yoso Temui Kabaharkam, Klarifikasi Hoax Dirbinmas Diminta Menangkan Paslon

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 12 Feb 2024 17:07 WIB
Henry Yoso (tengah) usai bertemu dengan Kabaharkam Polri (Rumondang-detikcom)
Foto: Henry Yoso (tengah) usai bertemu dengan Kabaharkam Polri (Rumondang-detikcom)

Polri menekankan sikap netral adalah prinsip yang dipegang teguh dan menjadi komitmen Korps Bhayangkara selama proses Pemilu 2024 berlangsung. Baik pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg).

"Polri sudah sangat terang benderang berkomitmen netral. Netralitas adalah harga mati bagi Polri, dan netralitas ini terikat oleh undang-undang," ujarnya.

Berikut informasi hoax yang disampaikan Henry Yoso dalam forum diskusi dan potongan videonya yang beredar di media sosial:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Justru di dalam forum ini mudah-mudahan kalau nanti diekspos ke media, bisa dibaca oleh Kapolri, kalau berita ini tidak benar supaya di-counter, diluruskan. Tapi kalau berita ini benar, mbok ya malu gitu loh, dan ditarik perintah ini.

Ya ini sudah beredar ada penekanan Kapolri kepada Dirbinmas seluruh Indonesia. Yang pertama, ini di semua grup Whatsapp sudah beredar ini ya., bahwa saya mau dipanggil besok oleh Bareskrim, saya siap, jam berapa, di mana, saya akan siap. Satu, kerahkan fungsi Binmas Polri sebagai instrumen pemenang pemilu. Dua, door to door system oleh Bhabinkamtibmas tidak dapat digunakan lagi karena modus sudah diketahui masyarakat.

ADVERTISEMENT

Tiga, kerahkan para da'i kamtibmas untuk memanfaatkan sarana ibadah sebagai wadah pengelolaan dan pemastian suara untuk paslon dua dalam tempo dua minggu ke depan. Yang keempat, mengontrol para da'i kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat HP baru dengan nomor simcard luar negeri, dan modem mobile internet. Yang keempat, meminta bantuan dana dari para pengusaha BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang merupakan kolega direktorat binmas masing-masing wilayah. Kalau memang ini hoax.

Saya minta Kapolri memberikan klarifikasi karena siapa tahu pertemuannya tidak, tapi ada perintah melalui tangan-tangan yang lain, tangan-tangan kotor tentunya. Dan ini bisa saya pertanggungjawabkan karena saya memperoleh ini di Whatsapp, jadi bukan saya yang ngarang. Tapi kalau saya mau dipanggil oleh Bareskrim Polri atau Kapolri, saya siap. Terima kasih.


(ond/haf)



Hide Ads