Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia, mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke TPS pada 14 Februari mendatang. Bahlil berharap nantinya pemilu dapat berlangsung satu putaran.
"Jadi kita ingin menghemat uang negara. Kedua, nanti ada puasa dan hari raya, kita hindari puasa dan hari raya politik. Kita mau ibadah yang baik, khusyuk, penuh dengan senyuman. Supaya (Ramadan dan Idul Fitri) ada rekonsiliasi nasional," kata Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (8/2/2024).
Bahlil yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengungkap ada dua hal yang memperbesar peluang pasangan Prabowo-Gibran untuk menang satu putaran. Menurutnya, salah satunya yaitu seluruh tim pemenangan Prabowo-Gibran dinilai telah bekerja maksimal untuk mendekatkan diri dengan rakyat.
"Kita tidak boleh takabur dan terlena. Kami di tim 02 tetap akan bekerja maksimal pendekatan ke rakyat, memelihara jaringan, menjaga TPS, sampai mengajak warga ke TPS untuk menggunakan hak pilih. Kalau pendukung 02, maka coblos 02. Kalau tidak, silakan datang ke TPS gunakan hak pilih. Karena itu tugas kita sebagai warga negara," ujar Bahlil.
Bahlil menyakini Prabowo-Gibran akan menang dalam Pemilu. Sebab menurutnya Prabowo telah menegaskan posisinya akan menjadi presiden bagi seluruh pihak, baik yang mendukung maupun tidak mendukung.
"Kita juga yakin insyaAllah menang karena satu-satunya pasangan calon yang akan menggandeng semuanya adalah Pak Prabowo. Dia ingin hadir untuk rakyat Indonesia, juga untuk yang tidak mendukung dan tidak percaya dengan Pak Prabowo," tuturnya.
Bahlil juga menegaskan bahwa Prabowo-Gibran tidak akan menjadikan 'serangan fajar' sebagai cara untuk meraih kemenangan. Bahlil menjelaskan ada perbedaan signifikan antara biaya politik (political cost) dengan serangan fajar, menurutnya sumber daya yang dikeluarkan untuk memenangkan Prabowo-Gibran adalah political cost.
"Kami tidak mengenal serangan fajar. Yang ada itu cost politik. Saya tidak setuju dengan serangan fajar, kita harus berikan edukasi juga kepada rakyat (perbedaan serangan fajar dengan political cost). Politik itu seperti pertandingan bola, selama pluit panjang belum usai, kita harus lari kencang. Cuma ada pemain bola yang napasnya bagus dengan strategi bagus, ada juga yang tidak," ujarnya.
"Dan sekali lagi, saya mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, 14 Februari sukseskan pemilu dengan datang ke TPS gunakan hak pilih," sambungnya.
(dwia/dwia)