Ketua TPN Sebut Tak Ada Arahan
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengaku tak ada arahan soal pernyataan tersebut. Namun, Arsjad menghormati pernyataan dari Ahok itu.
"Tidak ada arahan-arahan. Pak Ahok is pak Ahok, itulah beliau. Dan kami tetap menghormati apa yang diberikan, tapi kami selalu balik lagi, itu bukan dorongan dari kami, tapi mungkin itu dari hati dan energinya Pak Ahok yang besar sekali," kata Arsjad pada wartawan di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya pun tak merasa khawatir terhadap sikap Ahok itu. Ia pun membebaskan pendukung Ganjar-Mahfud untuk berekspresi dan mengeluarkan energinya untuk kepentingan demokrasi.
"Buat kami, semua orang kan ingin menyuarakan. Semua ingin mengeluarkan energi mereka, ya itu namanya demokrasi. Itulah acara orang berbeda-beda," ujarnya.
Budiman: Ahok Jadi Tokoh Karena Jokowi
Mantan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, turut buka suara terkait pernyataan politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang bertanya kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka. Budiman menyinggung Ahok yang lupa diri bisa jadi tokoh karena Jokowi.
"Kalau dianggap Pak Jokowi tidak bisa kerja, Saya kira Pak Ahok lupa bahwa dia menjadi tokoh itu sebagian karena kerja Pak Jokowi," kata Budiman dilansir detikSumut.
Selain itu, dia menyampaikan Jokowi pernah menang bersama Ahok sebagai gubernur. Oleh karena itu, ia menganggap Ahok tak perlu bertanya kepada orang tua, pendeta, kakak, serta lainnya terkait apakah Jokowi bisa kerja atau tidak.
"Tapi dia hanya perlu bertanya ke hati nuraninya sendiri. Itu saja yang mau saya sampaikan kepada sahabat saya Basuki Tjahaja Purnama," sebutnya.
(aik/aik)