Panas Gibran vs Cak Imin soal Catatan hingga MK Dibawa-bawa

Panas Gibran vs Cak Imin soal Catatan hingga MK Dibawa-bawa

Tim detikcom - detikNews
Senin, 22 Jan 2024 07:21 WIB
KPU telah selesai menyelenggarakan debat Pilpres keempat yang menjadi porsi cawapres di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1) malam.
Foto Gibran dan Cak Imin usai debat pilpres: (Pradita Utama/detikcom)

Cak Imin Sentil Balik Gibran

Cak Imin kemudian memberikan tanggapan atas pernyataan Gibran. Ketika menanggapi inilah Cak Imin 'menyentil' balik Gibran.

Dia menilai apa yang dikatakan Gibran hanya mengulangi apa yang telah dia jelaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih, Pak Gibran, yang Anda sampaikan mengulang apa yang saya sampaikan. Saya ingin memperdalam lagi bahwa petani kita potensinya besar sekali. Jumlah petani kita masih sangat besar, potensi tanah kita subur masih banyak lagi," tutur Cak Imin.

Cak Imin mengatakan bahwa kebutuhan pangan RI juga memiliki pasar yang luar biasa. Cak Imin menilai pemerintah harus turun tangan dalam permasalahan ini.

ADVERTISEMENT

"Di sisi yang lain kita juga memiliki apa yang disebut kebutuhan pangan kita juga pasar yang luar biasa. Nah dalam konteks ini antarasupplykita punya potensi, antara permintaan kita juga punya sangat kuat," kata Cak Imin

"Oleh karena itu pemerintah tidak boleh, turun tangan jangan terlalu normatif menghadapi keadaan," tutur dia.

MK Dibawa-bawa

Selesai sudah soal 'catatan', kemudian muncul sindiran yang membawa Mahkamah Konstitusi (MK). Cak Imin membawa-bawa soal 'catatan Mahkamah Konstitusi' ketika menjawab pertanyaan dalam debat Pilpres 2024.

Mulanya, moderator debat Pilpres 2024 bertanya kepada tiga cawapres soal cara agar masyarakat desa dapat membangun desanya sendiri. Moderator bertanya soal bagaimana kebijakan dan strategi agar warga desa lebih berminat untuk tinggal dan membangun desanya.

Cak Imin tak langsung menjawab moderator, namun beberapa detik mencatat di kertas.

"Terima kasih saya catat sedikit," kata Cak Imin.

Setelah mencatat, Cak Imin lantas menyebut terpenting catatan yang ditulisnya bukan catatan Mahkamah Konstitusi.

"Yang penting ini bukan catatan Mahkamah Konstitusi," ujar Cak Imin disambut riuh penonton debat.

Kemudian, dia melanjutkan menjawab pertanyaan moderator. Dia mengatakan hal paling penting adalah paradigma.

"Sebetulnya diawali dari paradigma, paradigma pembangunan itu seperti apa. Dulu kita gagal zaman Orde Baru karena kita bangun dari atas," katanya.

Menurutnya, saat ini arah perhatian pemerintah terhadap desa sudah cukup baik. Dia mengatakan pembangunan desa mendorong kemajuan bagi masyarakat desa.

"Dengan pembangunan desa, kita bangun dari bawah, dengan pembangunan dari bawah, kita yakin akan tumbuh kehidupan kemasyarakatan, ekonomi, dan budaya yang akan terus terjaga dan lestari," ujar dia.

Adapun implementasi dari UU Pembangunan Desa dan penerapan dana desa, katanya, terus meningkat dari tahun ke tahun. Hasilnya, infrastruktur di desa semakin baik dan terjadi transformasi desa dari desa tertinggal menjadi desa maju dan mandiri.

Dia menyebut desa tertinggal hanya tersisa 4.000 dari 13 ribu desa. Cak Imin mengungkap keberhasilan pemerintah dalam mendorong kemajuan desa.

"Hari ini sudah 13 ribu desa yang tertinggal menjadi desa maju, desa mandiri. Sekarang sudah tinggal 4.000 saja. Ini bukti bahwa infrastruktur kita berjalan baik, dana desa terlaksana dengan baik, sehingga masyarakat desa semakin kerasan," ucap dia.

Wakil Ketua DPR itu juga mengatakan strategi untuk mendorong masyarakat desa tetap bertahan dan membangun desa ialah dengan menaikkan nominal dana desa menjadi Rp 5 miliar. Menurutnya, kondisi ekonomi di desa akan meningkat.

"Nanti ke depan, kita akan siapkan, naikkan lagi anggaran Rp 5 miliar per desa agar tak hanya infrastrukturnya yang baik, tapi juga kehidupan ekonomi yang tumbuh melalui BUMDes, melalui berbagai kegiatan wirausaha yang tumbuh, pertanian, peternakan, ekonomi kreatif, sehingga orang tertarik di desa," ucapnya.

Menurutnya, dana tersebut dapat memperbaiki infrastruktur dan pembangunan sarana prasarana.

"Kehidupan ekonomi memadai, dan desa terjaga menjadi komunitas yang membanggakan. sehingga masyarakat tidak lagi tertarik urbanisasi, tapi cukup kembali ke desa, membangun desa untuk pembangunan bangsa," paparnya.

Setelah Cak Imin selesai menjawab, giliran Gibran yang menanggapi Cak Imin. Gibran menilai Cak Imin lebih santai dibandingkan debat Cawapres pertama.

"Nah gitu dong Gus, jangan terlalu tegang kayak waktu debat Cawapres pertama kemarin," pungkas Gibran.


(zap/dnu)



Hide Ads