Kilas Balik 5 Momen Heboh Debat Perdana Cawapres Cak Imin-Gibran-Mahfud

Kilas Balik 5 Momen Heboh Debat Perdana Cawapres Cak Imin-Gibran-Mahfud

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 21 Jan 2024 15:06 WIB
Momen Debat Cawapres 2024.
Foto: Cak Imin, Gibran Rakabuming dan Mahfud Md (tangkapan layar YouTube KPU RI)

2. Gibran Tanya Cak Imin soal SGIE

Pertanyaan Gibran tentang SGIE di Debat Cawapres 2024 juga sempat bikin heboh. Pasalnya, Cak Imin mengakui dirinya tidak tahu tentang istilah SGIE tersebut.

Gibran mulanya menyampaikan bahwa Cak Imin akan sangat mengerti mengenai permasalahan yang akan ditanyakan kepada dirinya karena Cak Imin merupakan Ketua Umum PKB. Dia bertanya kepada Cak Imin soal upaya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Gus Muhaimin ini adalah Ketua Umum dari PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali ini untuk masalah ini," kata Gibran.

"Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?" sambung Gibran.

ADVERTISEMENT

Cak Imin sambil mencatat pertanyaan Gibran kemudian menanyakan ulang maksud pertanyaan dari Gibran. Gibran kembali menegaskan bahwa pertanyaannya tentang SGIE.

Tiba waktu bagi Cak Imin untuk menjawab. Sebelum menjawab pertanyaan Gibran, Cak Imin pun menanyakan apa itu SGIE? Dia mengaku tidak memahami istilah itu.

"Terus terang SGIE saya nggak paham, SGIE itu apa?" tanya Cak Imin.

Namun saat Gibran hendak menjawab, moderator mengingatkan bahwa jika tak ada pernyataan lagi dari Cak Imin, waktu menjawab akan langsung selesai. Cak Imin pun mengaku tidak apa-apa.

"Tidak apa-apa saya tidak pernah mendengar istilah SGIE itu," ujar Cak Imin.

Waktu menjawab Cak Imin pun dihentikan. Giliran Gibran menjelaskan pertanyaan yang dimaksud.

"Baik Gus, kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus ngerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of Global Islamic Economy," ujar Gibran.

Gibran mengatakan produk Indonesia yang masuk 10 besar baru makanan halal dan skincare. Gibran juga menyinggung kalau pertanyaannya terlalu sulit.

"Misalnya sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fashion kita, itu yang saya maksud Gus. Dan ya mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," ujar Gibran.

3. Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Setara Jakarta

Salah satu kehebohan lainnya yakni soal Janji Cak Inin yang ingin membangun 40 kota baru selevel Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menunjang penduduk yang diprediksi sebanyak 70% akan tinggal di perkotaan pada 2045.

Menurutnya, pembangunan perkotaan yang merata bisa menjadi salah satu cara untuk menyediakan infrastruktur yang memadai dan untuk mencegah penumpukan penduduk di perkotaan.

"Kami memiliki satu tekad bahwa di pemerintahan yang mendatang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai," katanya.

"Sekaligus kemampuan terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," tuturnya.

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud Md mengaku terkejut dengan gagasan dari pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut. Mahfud lantas mempertanyakan apakah hal tersebut bisa terwujud dalam waktu 5 tahun saja apabila pasangan Anies Baswedan-Cak Imin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada 2024.

"Saya agak kaget mau bangun 40 kota selevel Jakarta, apa itu bisa dilaksanakan 5 tahun bapak menjadi presiden dan wakil presiden? Berapa kota dalam 5 tahun? IKN saja (butuh) puluhan tahun baru terlaksana. Itupun yang investasi baru dalam bentuk janji, belum ada yang melaksanakan, lalu saudara 40, menurut saya luar biasa untuk selevel Jakarta yang sudah semetropolitan itu," ujar Mahfud.

4. Gibran Lontarkan Istilah Pajak 'Berburu di Kebun Binatang'

Kehebohan lainnya yakni saat Mahfud Md mencecar Gibran Rakabuming Raka soal pajak. Mahfud dan Gibran pun terlibat debat panas soal pajak. Gibran lantas melontarkan istilah 'berburu di kebun binatang'.

"Dalam simulasi kami angka itu hampir tidak masuk akal karena pertumbuhan bisa 10. Padahal selama ini pertumbuhan ekonomi 5-6 gitu. Bagaimana anda mau menaikkan pajak? Orang insentif pajak saja orang nggak ngambil?" tanya Mahfud.

Gibran kemudian menjawab. Dia mengatakan menaikkan pajak dengan menaikkan rasio pajak adalah hal berbeda. "Prof Mahfud, yang namanya menaikkan rasio pajak dan menaikkan pajak itu beda," ucapnya.

Mahfud kemudian membalas lagi. Dia mempertanyakan apa perbedaan antara penerimaan pajak dengan tax ratio yang disampaikan Gibran.

"Kalau persen, kaitannya dengan PDB, apa 23 persen dari APBN atau apa? Kalau 23 persen dari APBN itu salah. Karena sekarang aja sudah 82 persen dengan tax ratio 10,5 sumbangan terhadap APBN itu 20 persen, saya ingin 23 persen itu dari apa?" tanya Mahfud.

"Hati-hati loh, rakyat itu sensitif kalau pajak dinaikkan karena kita sudah berkali-kali menawarkan tax amnesty juga ndak jelas hasilnya, pajak insentif pajak ditawarkan pemerintah nggak ada yang mau karena diperas-peras juga jadi alat nego," sambungnya.

Gibran lalu merespons. Dia kembali menjelaskan beda menaikkan pajak dan tax ratio.

"Kita ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kita ingin memperluas kebun binatangnya, kita tanami, binatangnya kita gemukkan," ucapnya.

"Artinya apa? Membuka dunia usaha baru. Sekarang NPWP, yang punya NPWP baru 30 persen. Artinya apa? Kita harus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi," sambungnya.




Hide Ads