Debat Pilpres 2024 ketiga atau debat capres kedua akan digelar malam ini. Pada momen pertama debat Pilpres 2024 terdapat lima momen menarik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Dirangkum detikcom, Minggu (7/1/2024), debat perdana capres di halaman gedung KPU, Menteng, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Tema debat wakti itu adalah hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
5 Momen Menarik Debat Capres Pertama:
1. Anies Sebut Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, pada debat capres pertama bicara terkait oposisi dan pemerintah. Dalam kesempatan itu, Anies sempat menyinggung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang kini berada di pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kita menghadapi sebuah proses demokrasi di situ ada pemerintah dan ada oposisi, dua duanya sama terhormat dan ketika proses pengambilan keputusan itu dilakukan," kata Anies saat debat di KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Anies menegaskan posisi oposisi juga terhormat dalam demokrasi. Namun, dia menyayangkan tidak semua tahan dengan posisi tersebut.
"Bila ada oposisi maka selalu ada pandangan perspektif berbeda yang membuat masyarakat bisa menilai karena itu oposisi itu penting, dan sama-sama terhormat. Sayangnya tidak semua tahan untuk berada menjadi oposisi, oke?" ucapnya.
Kemudian, Anies menyinggung salah satu yang tidak tahan menjadi oposisi yakni Prabowo. Dia menyebut Prabowo pernah menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan maka tidak bisa berbisnis.
"Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi, apa yang terjadi? Beliau sendiri sampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan, membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan. Kekuasaan itu lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah soal kehormatan unntnuk menjalankan kedaulatan rakyat," ujar dia.
2. Prabowo: Mas Anies, Mas Anies...
Anies Baswedan dalam debat juga menyebut kini rakyat tidak percaya dengan demokrasi di era pemerintahan sekarang. Prabowo Subianto mengatakan pernyataan Anies berlebihan.
"Mas Anies... Mas Anies... Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan," ujar Prabowo di KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Prabowo menyebut ia adalah pihak yang mengusung Anies. Bila demokrasi tidak berjalan, kata Prabowo, harusnya Anies tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini itu dan ini. Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya mengusung bapak," kata Prabowo.
"Kalau demokrasi kita tidak berjalan tidak mungkin Anda menjadi gubernur," lanjutnya.
3. Prabowo Balas Anies: Sorry Ye
Anies bertanya bagaimana perasaan Prabowo soal pelanggaran etika berat dalam proses putusan batas usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK). Anies juga sebelumnya menyebut Prabowo tidak tahan oposisi.
Prabowo menyerahkan kepada rakyat yang akan memilih dalam Pilpres 2024. Prabowo menegaskan tak takut tak punya jabatan.
"Jadi Mas Anies ya, memang suatu perkembangan politik itu ada beberapa segi perspektif ya, jadi tim saya para pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah," kata Prabowo di KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Prabowo melanjutkan, masalah pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan putusan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
"Kemudian sudah ada tindakan dan tindakan itu pun masih diperdebatkan, karena yang bersangkutan masih memproses," ujarnya.
Tapi, kata Prabowo, putusan MK sudah final dan tidak dapat diubah. Karena itu dia melaksanakannya dan mendaftar sebagai pasangan capres-cawapres.
"Kita ini bukan anak kecil, Mas Anies, Anda juga paham ya, sudahlah. Intinya begini, rakyat yang putuskan rakyat yang menilai, kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran, tidak usah pilih kami saudara-saudara sekalian,"
"Dan saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies, sorry ya, sorry ye. Mas Anies saya tidak punya apa-apa, saya sudah siap mati untuk negara ini," tuturnya.