.webp)
Meski begitu, Cak Imin mengatakan, tidak ada larangan untuk Presiden bertemu dengan menteri di kabinetnya. Ia menambahkan agar Joko Widodo dapat menjaga netralitasnya sebagai Presiden RI.
"Ya kalau kita sih kita harus jaga nama beliau, kita harus ingatkan terus menerus. Jangan sampe prestasi-prestasinya terganggu dengan ketidaknetralan," kata Cak Imin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nanti kita awasi bersama lah, tapi bahwa kita tidak bisa melarang menteri sama Presiden ketemu. Ya biasa, rakyat yang menilai lah," pungkasnya.
Kapten Timnas AMIN, M Syaugi, pun memberikan respons yang sama dengan Anies dan Cak Imin. Syaugi menilai pertemuan antara presiden dan menteri hal yang wajar.
"Kalau saya menilainya positif saja, kita nggak usah menilai hal-hal yang tidak baiklah ya. Sebagai Presiden memanggil menteri itu hal yang biasa. Itu saya pikir nggak perlu ditanggapi yang kita masukan ke arah-arah yang tidak benar," kata Syaugi di Markas Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat (6/1).
Syaugi menilai tidak ada yang salah antara pertemuan Jokowi dengan menteri-menteri yang merupakan pembantu dari presiden. Dia lantas bicara bisa saja Jokowi juga secara bergantian memanggil menteri-menterinya yang lain.
"Kita positif thinking saja presiden memanggil pembantunya menteri itu biasa. Mungkin sekarang hanya beliau berdua. Mungkin besok bagian yang lain," ujar Syaugi.
Ganjar, PDIP dan TPN Singgung Netralitas
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menilai pertemuan tersebut menunjukkan sikap politik Jokowi. Ganjar menilai tidak masalah jika Jokowi memilih Prabowo.
"Oh kalau buat saya (pertemuan itu) pasti itu sudah menunjukkan sikap berpihak begitu ya. Kalau saya sih biasa saja, kan memang sudah berpihak," kata Ganjar usai kampanye di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (6/1/2024).
Simak selengkapnya respons Ganjar dan TPN di halaman berikutnya.
