Pernyataan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam debat cawapres disorot oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud. Sebab Cak Imin menyinggung masalah air bersih di Balikpapan yang dibantah oleh Rahmad.
Dirangkum detikcom, Senin (25/12/2023), debat cawapres digelar pada Jumat (22/12) malam lalu. Debat itu mengusung tema ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan sukses.
Dalam debat itu, Cak Imin mendapat pertanyaan dari panelis dengan sub tema perkotaan. Pertanyaan untuk Cak Imin berbunyi sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
56 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan mencapai lebih dari 70 persen di tahun 2045. Permasalahan akan semakin kompleks seperti transportasi publik sampah dan kawasan kumuh. Bagaimana strategi paslon menyiapkan instrumen fiskal khusus untuk mengatasi masalah tersebut?
Cak Imin lalu menjawab pertanyaan itu. Dia mengatakan bahwa perkotaan menjadi kebutuhan yang terus menjadi bagian pembangunan nasional.
"Di antara kebutuhan pokok adalah infrastruktur yang memadai dan dalam kerangka agar tidak terjadi penumpukan penduduk di dalam satu perkotaan, maka pembangunan perkotaan harus dibikin merata di berbagai tempat," kata Cak Imin saat itu.
Untuk pemerataan pembangunan perkotaan itu, Cak Imin bertekad membangun minimal 40 kota baru selevel Jakarta. Dia ingin 40 kota tersebut mampu menampung banyak penduduk dengan sarana prasarana yang memadai sehingga membuat penduduk nyaman untuk tinggal.
"Di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat pusat pekerjaan, di mana akses pedidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menyinggung soal fiskal atau pendapatan negara harus dipakai berdasarkan skala prioritas. Dia lalu menyinggung terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dianggapnya bukan skala prioritas. Saat ini lah, Cak Imin menyoroti kondisi air bersih di Balikpapan.
"Sekali lagi, kita bukan setuju atau tidak setuju IKN, yang paling penting adalah prioritas pemerataan dan keadilan agar terbangun kota-kota sehingga sarana air bersihnya terwujud. Balikpapan kasihan, Banjarmasin kasihan, Pontianak kasihan, karena apa? Kota-kota ini dalam waktu singkat bisa kita sulap menjadi lebih baik, karena apa? Fiskal yang kita siapkan dirataadilkan di masing-masing perkotaan," ucap Cak Imin.
"Bahwa perkotaan membutuhkan pendanaan kita harus libatkan investasi swasta yang kita beri kepercayaan lebih baik lagi," tambahnya.
Simak bantahan Wali Kota Balikpapan di halaman selanjutnya:
Saksikan juga 'Anies Sambut Dukungan Pengasuh Pesantren dan Kiai Pantura Jateng-Jatim':
Walkot Balikpapan Bantah Cak Imin
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, membantah pernyataan Cak Imin tentang Kota Balikpapan seperti yang ungkapnya dalam debat cawapres beberapa waktu lalu. Rahmad menyebut Cak Imin keliru.
"Itu salah data, keliru. Harusnya sebelum menyampaikan, (Cak Imin) lihat data dulu. Makanya, dia sampaikan itu tidak tepat. Kondisi Kota Balikpapan sebagai penunjang Ibu Kota Negara (IKN) sangat baik," kata Rahmad di Balikpapan seperti dilansir Antara, Senin (25/12).
Rahmad mengatakan pasokan listrik di Kota Balikpapan sangat mencukupi dan jarang terjadi mati listrik. Jika ada mati listrik, kata dia, itu terjadi karena perawatan atau gangguan non-teknis.
Pasokan listrik di Kota Balikpapan terkoneksi dengan Unit Induk Pembangkit Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), yang merupakan jaringan listrik interkoneksi tiga provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
UIP KLT memiliki daya total 2.369 megawatt, sedangkan untuk beban penggunaan mencapai 1.545 megawatt. Rahmad mengatakan Kota Balikpapan masih memiliki kelebihan daya hingga 800 megawatt.
Sementara terkait akses air bersih, Rahmad menjelaskan kebutuhan air untuk Balikpapan dipasok dari dua waduk yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.
Balikpapan juga menyiapkan Embung Aji Raden untuk pemenuhan air bersih masyarakat Kota Balikpapan. Embung itu direncanakan memiliki produksi normal 150 liter per detik dan akan terintegrasi dengan Bendungan Teritib.
Rahmad menyebut peningkatan kebutuhan air di Balikpapan merupakan imbas pembangunan Ibu Kota Nusantara jelang upacara 17 Agustus 2024. Namun dari pembangunan IKN pula, Rahmad mengatakan Kota Minyak itu akan mendapatkan tambahan pasokan air dari Bendungan Sepaku Semoi hingga 500 liter per detik.
"Untuk air bersih, kami terus berupaya memenuhi agar Kota Balikpapan menjadi kota yang sangat layak ditinggali," katanya.
Rahmad menambahkan Kota Balikpapan juga berbenah sebagai kota penunjang IKN, seperti penanganan banjir dan perbaikan infrastruktur.
(fas/dek)