Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi Timnas AMIN yang menyebut kubu 02, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengusulkan format debat hanya paparan dan pendalaman visi-misi. Herzaky menyebut kubu AMIN terlalu banyak bermain kata-kata.
"Kebanyakan narasi nih perwakilan dari paslon-paslon lain. Sebelumnya sibuk menggambar gemborkan isu kalau debat cawapres dihapuskan, padahal jelas-jelas yang mengusulkan kalau capres dan cawapres berpasangan setiap momentum debat itu paslon AMIN, bukan kami," kata Herzaky kepada wartawan, Minggu (3/12/2023).
Herzaky juga menyinggung pihak-pihak yang menghebohkan adanya intervensi kubu 02 terkait debat khusus cawapres dihapuskan, tapi ternyata tidak ada intervensi. Dia pun menegaskan bahwa Prabowo-Gibran siap debat dengan format seperti apapun yang sudah disepakati.
"Silakan kalau paslon lain sibuk mengumbar kebohongan, bermain narasi atau hoax ya, satu hal yang pasti paslon 02 siap untuk debat. Debat capres-cawapres, debat capres, atau debat cawapres," ucapnya.
Dia meminta semua pihak, termasuk kubu AMIN tak lagi banyak bermain narasi dan olah kata yang membuat publik bingung dan pusing. Herzaky ingin semua pihak mengikuti aturan yang telah ditetapkan KPU.
"Kita ikuti aja aturan KPU, ada berapa kali debat capres, ada berapa kali debat capres-cawapres, dan ada berapa kali debat cawapres. Pasangan calon 02 siap menghadapinya, mohon yang lain juga bersiap diri. Jangan sibuk bermain narasi atau merangkai kata yang membuat bingung publik, apalagi mengintimidasi dan menekan-nekan temen-temen KPU," imbuhnya.
Seperti diketahui, Co-Kapten Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh membeberkan isi rapat bersama KPU soal usulan format debat capres-cawapres di Pilpres 2024. Dia mengatakan kubu 02, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengusulkan format debat hanya paparan visi-misi.
"Dalam FGD tanggal 29 November 2023 di KPU, kami mencatat usulan dari tim paslon no 2 agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja. Ini berarti format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antar paslon secara keseluruhan," kata Nihayatul, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12).
"Menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon," lanjut dia.
Nihayatul mengatakan saat itu Kubu Anies-Cak Imin menolak usulan tim paslon Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan kubu 02 akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas utuh para paslon.
"Serta terkesan ingin memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu. Penolakan serupa juga diutarakan oleh Tim Paslon no 3," jelasnya.
Pada rapat itu, Timnas AMIN menyampaikan sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres selalu dihadirkan. Namun, Nihayatul menegaskan, kehadiran lengkap, bukan menghilangkan debat khusus cawapres.
"Dalam pemikiran usulan yang kami sampaikan tersebut, kehadiran paslon secara lengkap tetap penting sekalipun hanya capres atau cawapres saja yang tengah berdebat. Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali. Usulan kami untuk 'Hadir berpasangan lengkap' bukan berarti 'hadir untuk berdebat', serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres," kata dia.
(fas/knv)