Prabowo 'Gemoy' Disebut Gimik, TKN Sindir AMIN Selepet Sarung-Ganjar Joging

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 29 Nov 2023 20:46 WIB
Foto: Wakil Komandan TKN Fanta HQ Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

TKN Fanta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menanggapi anggapan sebutan 'gemoy' hanya gimik. TKN Prabowo-Gibran mengatakan diksi 'gemoy' berasal dari komentar netizen di media sosial terkait Prabowo.

"Perlu dicatat gemoy ini bukan lahir dari kami, tapi dari netizen TikTok yang bilang, 'Ih Pak Prabowo gemoy'. Dan ini sangat viral. Apa yang kami gaungkan adalah pendapat akar rumput, bukan fabricated, organik," kata Wakil Komandan TKN Fanta HQ Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, di kantor TKN Fanta, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Dedek mengatakan sebutan gemoy saat ini memang melekat ke Prabowo. Menurutnya, sikap gemoy itu juga sebagai upaya menghadirkan proses politik yang menyenangkan.

"Ini salah satu dari penyesuaian gaya berpolitik ke anak muda yang capek lihat A, B berantem. Mereka berpikir, 'Ini tidak ada yang buat kita kok', kata anak muda, 'Ini buat kalian saja'. Kami ingin mengubah paradigma itu dengan politik riang gembira dengan gemoy ini," jelas Dedek.

Dia lalu mengungkit soal momen selepet sarung antara pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dia juga menyinggung soal kebiasaan joging yang dilakukan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Kalau dibilang gimik, kami pikir semua calon punya cara untuk membuat orang menoleh ya. Kami tidak bilang selepet-selepet sarung itu gimik, joging-joging itu gimik. Setiap orang punya cara membuat publik menoleh dengan cara masing-masing. Kalau cara kami berhasil, alhamdulillah," terang Dedek.

Dedek membantah Prabowo hanya akan mengandalkan narasi gemoy dalam kampanye di Pemilu 2024. Dia mengatakan Prabowo-Gibran siap bertarung gagasan.

"Jadi politik gemoy ini tidak menegasikan politik yang substansial. Artinya kadang-kadang yang seolah kami di-frame tidak ada substansinya, cuman gemoy-gemoy, nggak juga kok," ucap Dedek.

Dia menambahkan jenis kampanye gemoy ini nantinya akan terus dipakai Prabowo dalam menjaring suara pemilih muda. "Kalau mau bicara substansi, ayo, sudah termaktubkan dalam dokumen Asta Cita. Mau dibongkar, dikritisi monggo. Tapi cara komunikasi yang melekat kepada masyarakat dalam hal ini spesifik milenial dan Gen Z, ya kami lanjutkan," pungkas Dedek.




(ygs/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork