Wakil Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar Mahfud, Miftah Sabri, menyambut baik komitmen Polri terkait netralitas pada Pemilu 2024. Miftah menyebut komitmen tegas Polri menjadi pegangan seluruh jajaran sampai ke bawah di seluruh Indonesia.
"Jaminan netralitas institusi Polri ini membuat lega dan bikin adem. Itu yang seharusnya dilakukan dan selama-lamanya harus dilakukan jika Polri mau dicintai semua orang," kata Miftah dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).
Dia menyebut komitmen netralitas itu sebagai gambaran Bhayangkara sejati. Dia juga menyebut itu sikap satyahaprabu kepada negara dan rakyat.
"Saya pikir itu gambaran seorang Bhayangkara negara sejati. Satyahaprabu seorang bhayangkara itu kepada negara dan rakyat bukan kepada orang atau komandan tertentu. Jika komandan masih setia pada rakyat dan negara maka ikutilah, jika sudah tidak, kembalilah kepada rakyat dan masyarakat. Simpel dan sederhana saja rumusnya," ucapnya.
Lebih lanjut Miftah juga memperingatkan kepada para komandan yang berniat membangun 'cantelan' politik. Dia berpendapat komandan seperti itu tidak layak untuk diikuti dan diteladani.
"Ikutilah komandan-komandan yang memegang nilai yang menjaga kesetiaan dan satya haprabunya pada negara dan masyarakat. Akan selesai masa jenderal-jenderal politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, akan muncul generasi jenderal-jenderal profesional yang menjunjung tinggi meritokrasi," ujar dia.
"Itulah karakter pemimpin pemimpin Polri masa depan. Generasi muda Polri milenial dan zelenial ikutilah komandan yang menjunjung meritokraksi bukan yang politisasi," lanjutnya.
Kemudian, Miftah juga berpendapat siapa pun presiden pilihan rakyat nantinya di 2024, maka pasti akan memilih jenderal profesional bukan jenderal politik untuk memegang amanah kepemimpinan Polri ke depan. Terlebih, kata dia, Ganjar Pranowo.
"Terutama Mas Ganjar, sebagai putra seorang polisi sederhana yang hidup bersahaja, dan Prof Mahfud begawan hukum sejati sangat mengerti pentingnya kepemipinan Polri di tangan pimpinan Polri yang menjunjung tinggi meritokrasi. Jadilah bagian dari tipologi baru kepemimpinan Polri yang profesional itu," tutur dia.
Dia berharap Polri bisa tetap menjaga marwahnya jelang Pemilu 2024. "Jadi jagalah semua elemen negara, semua peserta kontestasi pilpres ini adalah warga negara, pemilih juga semua warga negara, jadi sudah seharusnya institusi kepolisian dijaga marwahnya untuk tetap setia kepada haluan negara bukan kepada haluan lain, apalagi hanya kepada haluan karier dan komandan. Polri itu lahir dari rakyat, dari masyarakat, maka satyahaprabulah kepada rakyat dan masyarakat," sambungnya.
(maa/gbr)