.webp)
Pengacara muda yang sedang melambung namanya, Ronny Talapessy, kini menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai PDI Perjuangan. Ronny menegaskan dia tak akan mencari hidup atau uang di politik.
"Untuk jaga independensi, idealisme, saya tetap jadi pengacara. Saya tak mencari penghidupan di politik," kata Ronny dalam segmen Waktunya Memilih! di detikpagi, Selasa (21/11/2023).
Ronny saat ini menjadi caleg DPR RI PDI Perjuangan dari Daerah pemilihan (Dapil) Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri. Dia mendapat nomor urut 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronny menuturkan sudah menjadi simpatisan dan kader PDIP semenjak berkuliah di Fakultas Hukum Atma Jaya Jakarta. Setelah lulus, dia tak memadamkan minatnya terjun ke politik. Namun, dia tak ingin mencari uang lewat jalur politik, sehingga memilih fokus menjadi pengacara.
Ronny memahami bahwa dunia politik memerlukan biaya. Oleh karena itu, dia menabung agar tak mencari uang di dunia politik.
"Harus independen di politik, harus siap dulu. Karena butuh juga cost politik, jadi pengacara alhamdulillah banyak dipercaya klien. Nabung-nabung," ucapnya.
Meski mencari modal lewat profesinya, Ronny tak selalu mencari cuan lewat aksi-aksi advokasinya. Dia juga menangani masalah hukum yang melibatkan masyarakat kecil.
Berbagai kasus sudah ditanganinya, di antara yang mencolok adalah mengadvokasi korban tabrakan maut Afriyani pada tahun 2012 lalu. Dia juga kerap mengadvokasi pekerja migran Indonesia (PMI). Hingga kasus yang melambungkan namanya yaitu saat dia menjadi pengacara bagi Richard Eliezer, justice collaborator di kasus Ferdy Sambo.
Ronny mulai dikenal di dunia hukum sebagai salah seorang pembela rakyat kecil. Dia bahkan mendapat panggilan Pak RT, dari singkatan namanya, Ronny Talapessy.
Selama berkarir sebagai pengacara itulah dia melihat berbagai masalah terkait dunia hukum Indonesia dinilai perlu banyak perbaikan. Dia merasa bisa berbuat lebih jika menjadi legislator.
"Waktu memegang kasus, (sadar) harus masuk ke dalam sistem untuk membantu orang lebih banyak untuk memberikan keadilan," katanya.
Panggilan pertama untuk Ronny menjadi caleg tiba di 2019, dengan maju menjadi caleg PDIP di Dapil Banten II. Saat itu dia terjun ke masyarakat dengan banyak terlibat mengadvokasi petani yang punya masalah pengairan. Dia juga kerap membantu advokasi buruh.
Namun saat itu perolehan suaranya belum cukup mengantarnya ke Senayan. Dia hanya mendapat sekitar 15 ribu suara, terbanyak ketiga di dapilnya.
Kegagalan itu tak menyurutkan semangatnya untuk berkarir di dunia politik. Ronny kembali maju menjadi caleg PDIP di Pemilu 2024, kali ini dari Dapil DKI II, yang bisa dibilang Dapil Neraka.
Ronny menilai ada kesamaan kerja antara advokat dan anggota dewan. Dia menuturkan dalam dunia advokat pun ada negosiasi hingga musyawarah seperti politik.
"Di dunia hukum, ada namanya negosiasi, musyawarah mufakat, pendamping diskusi. Bagaimana pendampingan hak-hal," katanya.
"Di DPR, bisa memperjuangkan kebijakan yang pro terhadap rakyat, musyawarah mufakat dengan fraksi lain untuk perjuangkan aspirasi. Ini yang menarik," katanya.
Meski ada nama-nama beken di dapilnya, Ronny tak gentar sedikitpun. Dia berharap masyarakat di dapilnya bisa memberikan kepercayaan agar dia bisa mewujudkan tagline-nya: "Adil Tanpa Pandang Bulu."
Simak juga Video 'Pengacara Bharada E Ronny Talapessy Jadi Caleg DPR PDIP':
