Beda Pendapat PDIP Soal 'Politik Drakor': Bukan Drama tapi Cerminan Mata Hati

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 08 Nov 2023 21:29 WIB
Foto: Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (Rumondang-detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal kondisi politik jelang Pemilu 2024 yang disebutnya terlalu banyak drama. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto tak sependapat dengan pernyataan Jokowi itu.

Hasto mengatakan yang terjadi belakangan bukanlah drama. Melainkan, dedikasi yang keluar dari akal sehat dan nurani.

"Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik, ini dedikasi politik ini komitmen terhadap masa depan," kata Hasto kepada wartawan di gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8112023).

"Tetapi politik ini harus keluar dari cerminan mata hati, dari akal sehat dan nurani," lanjutnya.

Hasto lantas menyinggung soal persoalan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, putusan yang belakangan diumumkan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan langkah meluruskan kebenaran.

"Jadi kalau akal sehat dilanggar, ketika hukum direkayasa, MK dikebiri, ya muncul lah suatu gerakan untuk meluruskan itu. Dan apa yang diputuskan oleh MKMK itu menunjukkan kemenangan nurani," ungkapnya.

"Itu menunjukkan kemenangan dari kekuatan kebenaran. Sehingga berbagai rekayasa hukum bisa dipatahkan oleh kekuatan-kekuatan pro demokrasi yang memang tidak ingin MK sebagai benteng konstitusi, dan demokrasi dikebiri dan demokrasi mati," imbuh Hasto.

Hasto menuturkan, putusan MKMK yang mencopot Anwar Usman dari posisi Ketua MK karena terbukti melanggar etik berat, merupakan suatu wujud kemenangan moral.

"Jadi ini adalah suatu kemenangan moral. Sebagai langkah yang positif untuk mengawal demokrasi di negeri ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi memberi sambutan dalam HUT ke-59 Golkar. Jokowi awalnya meminta semua pihak untuk memiliki pandangan yang sama untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

"Saat ini kita sudah masuk tahun politik tahun pemilu, dan saya ingin kita semua memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa itu biasa, wajar, keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar, bertanding untuk menang itu hal yang sangat wajar, tapi yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan demokrasi yang dibangun saat ini tidak bertujuan untuk memecah belah bangsa. Jokowi ingin demokrasi menghasilkan solusi-solusi bagi untuk kemajuan bangsa.

"Demokrasi yang tidak memecah belah, demokrasi yang tidak saling menjelekkan dan saling memfitnah, demokrasi yang ingin kita bangun adalah demokrasi yang membangun, yang menghasilkan solusi terhadap masalah-masalah bangsa, yang menghasilkan strategi-strategi untuk kemajuan bangsa," ujarnya.

Jokowi lantas menilai kondisi politik saat ini penuh dengan drama. Dia menyebut seharusnya pertarungan demokrasi diisi dengan kompetisi adu gagasan, bukan adu perasaan.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat. Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan nanti kemana-mana," ujarnya.

Simak Video 'Jokowi Singgung Politik Drakor, Ganjar Siap Adu dengan Gagasan':






(ond/dwia)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork