Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ikut menyoroti penangkapan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Cak Imin mengatakan proses hukum perlu berjalan transparan dan adil.
"Ya semua proses hukum harus dilaksanakan transparan, adil, tidak partisipan. Semua menjadi bagian penegakan yang objektif," kata Cak Imin usai melakukan cek kesehatan untuk pendaftaran cawapres, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023).
Cak Imin tak berkomentar lebih jauh terkait penangkapan kader NasDem tersebut. Namun, Cak Imin memastikan hal itu tidak mempengaruhi koalisinya dalam proses Pemilu 2024.
"Nggak, nggak," ucap Cak Imin sambil tertawa.
Diketahui, Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo ditangkap KPK di apartemen di kawasan Jaksel semalam. SYL sejatinya dipanggil Jumat (13/10/2023) untuk diperiksa terkait kasus korupsi di Kementan.
Namun penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap SYL tadi malam. KPK menyinggung alasan penangkapan yaitu melarikan diri dan menghilangkan bukti.
"Ketika melakukan penangkapan terhadap tersangka, ada alasan sesuai dengan hukum acara pidana misalnya kekhawatiran melarikan diri, adanya kekhawatiran menghilangkan bukti-bukti, itu yang menjadi dasar tim penyidik KPK kemudian melakukan penangkapan dan membawanya ke gedung merah putih KPK," kata Kabag Pemberitaan Ali Fikri kepada wartawan di gedung KPK, Kamis (12/10).
Ali menuturkan saat melakukan penangkapan paksa terhadap tersangka, KPK memiliki dasar hukum yang kuat. KPK kata Ali, sebelumnya sudah memberikan ruang terhadap SYL untuk memenuhi panggilan, namun yang bersangkutan tidak dapat hadir.
"Jadi tentu ketika kami melakukan upaya paksa baik penggeledahan, penangkapan, penyitaan, dan lain-lain pasti kami punya dasar hukum yang kuat. Dalam konteks perkara ini, tentu ada beberapa hal yang mengikuti perkembangan dari tersangka ini, sekalipun kami memanggilnya kemarin. Artinya kami sudah memberikan ruang, waktu, untuk hadir di gedung KPK, tapi dengan alasan yang sudah disampaikan, tentu kami menghargai itu," ujarnya.
(dwia/gbr)