Dia mencontohkan isu proyek kereta api cepat yang menarik diperdebatkan jika ada sosok-sosok yang bertarung di Pilpres 2024 membawa gagasan keberlanjutan dan tidak melanjutkan program tersebut. Menurutnya, proyek kereta api cepat merupakan salah satu proyek serius dan menjadi warisan (legacy) Jokowi.
"Saya terus terang sampai terharu, saya pribadi belum berani naik kereta api cepat, Pak Jokowi sudah mondar-mandir untuk menegaskan ini serius, ini aman, ini harus diteruskan, dia mau bikin sampai Surabaya. Kalau ini tiba-tiba ada presiden yang bilang 'wah kereta api cepat kita batalkan', (anggarannya) Rp 20 triliun, Bos. Ini duit rakyat, bukan main-main. Ini yang serius, kenapa bukan ini yang kita selenggarakan perdebatannya, ada nggak dari calon ini yang mengatakan saya akan batalkan kereta api cepat?" ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri menilai dari para capres yang saat ini menyeruak akan bertarung di Pilpres 2024, tidak ada yang signifikan gagasannya yang berseberangan. Hal itu, kata dia, membuat tidak ada konten yang sangat penting diperdebatkan.
"Artinya ada yang kita debatkan, ada konten yang mau omongan, ada yang kita setujui dan tidak setuju. Ini kan tidak ada yang kita setujui-tidak setujui. Ini yang orang Sumbawa kampung saya bilang, ini orang botak saling jambak, tidak ada rambutnya tapi kerjaannya saling jambak," imbuhnya.
(fas/jbr)