Fahri Hamzah soal Pilpres 2024: Seperti Orang Botak Saling Jambak

Fahri Hamzah soal Pilpres 2024: Seperti Orang Botak Saling Jambak

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 14 Sep 2023 08:04 WIB
Fahri Hamzah
Foto: Fahri Hamzah (dok.Istimewa)
Jakarta -

Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkap pandangan tentang Pilpres 2024. Dia menilai pilpres mendatang ibarat orang botak saling menjambak. Apa maksudnya?

Fahri mengatakan sebuah pertarungan yang sungguh-sungguh, serius, sejati dan punya basis argumen yang kuat dalam pilpres adalah terbentuknya koalisi pada masa lalu berhadapan dengan pecahnya koalisi di masa sekarang. Dia pun mengusulkan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), koalisinya harus dipertahankan.

"Dan koalisi di bawah kepemimpinan Pak Jokowi ini sampai hari ini mereka semua mengatakan pemerintah ini sukses, kita bersatu karena menghadapi COVID, untung kita ada rekonsiliasi, banyak legacy kita yang harus diwariskan, semua ini bagus, punya mimpi mendesain Indonesia Emas 2045 dan seterusnya, satu platform yang serius yang sungguh-sungguh dan bagi rakyat ini real, ini sejati," kata Fahri dalam Adu Perspektif bersama Total Politik yang disiarkan di detikcom, Rabu (13/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga tak mempermasalahkan bila ada koalisi yang menyatakan ingin adanya perubahan.

"Berhadapan dengan yang mengatakan bahwa kami tidak setuju dengan itu atau mengatakan kami mau memperbaiki yang itu. Oke silakan gitu loh, sehingga kalau dasarnya itu dari awal ya maka harusnya ini yang difasilitasi dari awal sehingga dari pemerintah muncul satu kandidat yang firm mengatakan bahwa memang kami ini akan melanjutkan, dengan (ada juga) yang mengatakan tidak 'kami nggak akan melanjutkan', sebagiannya kami koreksi," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Fahri menyinggung koalisi partai pendukung bakal capres Ganjar Pranowo dan bakal capres Prabowo Subianto yang sama-sama akan melanjutkan program-program Jokowi. Menurutnya, partai-partai dalam koalisi pemerintahan di bawah Jokowi seharusnya mencalonkan satu sosok saja dan beradu dengan sosok yang tidak pro terhadap program keberlanjutan Jokowi ke depan.

"Sekarang ini kabur, tidak ada yang sejati. Kita membiarkan politik ini dimainkan dari belakang oleh para pencari keuntungan, mohon maaf ya istilah saya raja tega, oportunir, bandar-bandar, karena kita tidak membiarkan ada dalam satu regulasi yang serius," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Saksikan Video 'Fahri soal Sambutan PKS ke PKB: Sudah Akad, Malah Nyanyi Yaa Lal Wathan':

[Gambas:Video 20detik]



Dia mencontohkan isu proyek kereta api cepat yang menarik diperdebatkan jika ada sosok-sosok yang bertarung di Pilpres 2024 membawa gagasan keberlanjutan dan tidak melanjutkan program tersebut. Menurutnya, proyek kereta api cepat merupakan salah satu proyek serius dan menjadi warisan (legacy) Jokowi.

"Saya terus terang sampai terharu, saya pribadi belum berani naik kereta api cepat, Pak Jokowi sudah mondar-mandir untuk menegaskan ini serius, ini aman, ini harus diteruskan, dia mau bikin sampai Surabaya. Kalau ini tiba-tiba ada presiden yang bilang 'wah kereta api cepat kita batalkan', (anggarannya) Rp 20 triliun, Bos. Ini duit rakyat, bukan main-main. Ini yang serius, kenapa bukan ini yang kita selenggarakan perdebatannya, ada nggak dari calon ini yang mengatakan saya akan batalkan kereta api cepat?" ujarnya.

Fahri menilai dari para capres yang saat ini menyeruak akan bertarung di Pilpres 2024, tidak ada yang signifikan gagasannya yang berseberangan. Hal itu, kata dia, membuat tidak ada konten yang sangat penting diperdebatkan.

"Artinya ada yang kita debatkan, ada konten yang mau omongan, ada yang kita setujui dan tidak setuju. Ini kan tidak ada yang kita setujui-tidak setujui. Ini yang orang Sumbawa kampung saya bilang, ini orang botak saling jambak, tidak ada rambutnya tapi kerjaannya saling jambak," imbuhnya.

(fas/jbr)



Hide Ads